REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menanggapi klaim pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka yang menyebut bank syariah kejam. Wakil Ketua Komite Advokasi Hukum dan Etika Bisnis Syariah MES, Mahbub Maafi Ramdlan mengatakan, pernyataan Jusuf Hamka tersebut kurang bijak.
"Bahwa Bank Syariah itu 'lebih kejam' merupakan pernyataan yang kurang bijak. Sebab, menurut hemat saya juga, pernyataan itu mengandung kekejaman," katanya pada Republika, Sabtu (24/7).
Dalam redaksi shalawat Sayyidina Ali bin Abi Thalib Ra untuk Nabi Muhammad SAW, sebagaimana terdapat dalam kitab asy-Syifa bi Ta’rifi Huquq al-Mushthafa karya al-Qadhi ‘Iyad, terdapat ungkapan al-mu’lin al-haqq bi al-haqq. Sebagian ulama mengartikan ungkapan tersebut adalah bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang mengungkap kebenaran dengan cara yang benar atau yang baik.
"Jika memang Yusuf Hamka merasa bahwa perlu menyampaikan kebenaran maka sampaikan dengan cara dan bahasa yang baik agar tidak menimbulkan kegaduhan yang tak perlu di tengah masyarakat," kata Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU ini.
MES sendiri disebut akan membahas hal ini dengan Jusuf Hamka untuk menjernihkan masalah. Diharapkan hal tersebut dapat menjadi jalan untuk menyelesaikan polemik dan mengembalikan citra bank syariah.