Kasus Covid-19 Sembuh di Bantul Bertambah 475 Orang
Red: Muhammad Fakhruddin
Kasus Covid-19 Sembuh di Bantul Bertambah 475 Orang (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Kasus konfirmasi COVID-19 yang dinyatakan sembuh di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir bertambah 475 orang, sehingga total angka kesembuhan per hari Sabtu sebanyak 23.894 orang.
Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi, Sabtu (24/7), menyatakan, pasien sembuh itu berasal dari Kecamatan Kasihan 157 orang, disusul Sedayu 133 orang, kemudian Pleret 39 orang, dan Sewon juga 39 orang, dari Kretek 29 orang, serta Srandakan 21 orang.
Selanjutnya dari Imogiri 18 orang, Pajangan 11 orang, dan Bantul juga 11 orang, serta Pundong lima orang, Banguntapan lima orang, sisanya dari Pandak dua orang, Jetis dua orang, dan dari Sanden, Bambanglipuro, Dlingo masing-masing satu orang.
Meski demikian dalam periode yang sama terdapat penambahan kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 680 orang, sehingga total angka positif di Bantul secara akumulasi mencapai 37.078 orang.
Sedangkan kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia hanya bertambah enam orang, sehingga total kasus kematian di Bantul menjadi 859 orang. Dengan perkembangan kasus harian tersebut, maka data kasus aktif COVID-19 atau pasien asal Bantul yang masih menjalani karantina maupun isolasi mandiri per Sabtu (24/7) sebanyak 12.325 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan, bahwa masih tingginya kasus harian yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu mengakibatkan kapasitas tempat isolasi Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 yang merawat pasien gejala ringan dan sedang itu seringkali penuh.
"Ini masa sulit, karena tempat tidur kita kekurangan untuk rujukan pasien COVID-19," katanya.
Oleh karena itu, pemkab mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.