REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- China melarang bimbingan belajar demi keuntungan dalam mata pelajaran sekolah inti, Sabtu (24/7). Upaya ini untuk mengurangi tekanan keuangan pada keluarga yang telah berkontribusi pada tingkat kelahiran yang rendah.
Laporan di kantor berita resmi China Xinhua itu mengkonfirmasi tindakan yang terkandung dalam dokumen pemerintah yang diedarkan secara luas pada Jumat (23/7). Keputusan ini mengirimkan gelombang kejutan melalui sektor pendidikan swasta China yang luas. Keputusan ini juga memukul harga saham penyedia jasa.
Investasi asing di sektor ini akan dilarang berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh Dewan Negara. Lembaga bimbingan belajar berbasis kurikulum akan dilarang mengumpulkan uang melalui listing atau kegiatan terkait modal lainnya.
Sementara berdasarkan peraturan, perusahaan yang terdaftar tidak akan diizinkan untuk berinvestasi di lembaga tersebut. Kebijakan tersebut bertujuan untuk secara signifikan mengurangi beban keuangan yang dihadapi oleh siswa dan keluarga dalam waktu tiga tahun.