Ahad 25 Jul 2021 07:57 WIB

China Larang Siswa Ikut Les Bimbingan Belajar

Biaya les ditengarai membebani keuangan keluarga yang berdampak pada angka kelahiran.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa mengenakan masker wajah untuk membantu mengekang penyebaran virus corona meninjau buku teks di luar sekolah sebelum ujian masuk perguruan tinggi nasional China, yang dikenal sebagai gaokao, di Beijing, Senin, 7 Juni 2021.
Foto: AP/Andy Wong
Siswa mengenakan masker wajah untuk membantu mengekang penyebaran virus corona meninjau buku teks di luar sekolah sebelum ujian masuk perguruan tinggi nasional China, yang dikenal sebagai gaokao, di Beijing, Senin, 7 Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- China melarang bimbingan belajar demi keuntungan dalam mata pelajaran sekolah inti, Sabtu (24/7). Upaya ini untuk mengurangi tekanan keuangan pada keluarga yang telah berkontribusi pada tingkat kelahiran yang rendah. 

Laporan di kantor berita resmi China Xinhua itu mengkonfirmasi tindakan yang terkandung dalam dokumen pemerintah yang diedarkan secara luas pada Jumat (23/7).  Keputusan ini mengirimkan gelombang kejutan melalui sektor pendidikan swasta China yang luas. Keputusan ini juga memukul harga saham penyedia jasa. 

Baca Juga

Investasi asing di sektor ini akan dilarang berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh Dewan Negara. Lembaga bimbingan belajar berbasis kurikulum akan dilarang mengumpulkan uang melalui listing atau kegiatan terkait modal lainnya. 

Sementara berdasarkan peraturan, perusahaan yang terdaftar tidak akan diizinkan untuk berinvestasi di lembaga tersebut. Kebijakan tersebut bertujuan untuk secara signifikan mengurangi beban keuangan yang dihadapi oleh siswa dan keluarga dalam waktu tiga tahun.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement