Ahad 25 Jul 2021 08:44 WIB

Tampil di 'Kelas Neraka', Eko Yuli Harus Fokus

Eko Yuli akan bersaing dengan juara dunia asal China.

Red: Didi Purwadi
Lifter Eko Yuli Irawan yang akan berlaga di kelas 61 Kg Olimpiade Tokyo 2020 berlatih di Hall Tokyo International Forum, Tokyo, Rabu (21/7/2021).
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Lifter Eko Yuli Irawan yang akan berlaga di kelas 61 Kg Olimpiade Tokyo 2020 berlatih di Hall Tokyo International Forum, Tokyo, Rabu (21/7/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Tim Nasional Angkat Besi Indonesia pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016, Alamsyah Wijaya meminta Eko Yuli Irawanagar fokus. Eko pun diminta yakin akan kemampuannya untuk meraih medali di Olimpiade 2020 Tokyo.

Pada Olimpiade 2016, Eko Yuli berhasil menyabet medali perak sehingga pada Olimpiade kali ini diharapkan bisa mengulangi kesuksesan. "Fokus dan yakin itu menjadi kunci sukses. Fokus bahwa semua yang dilakukannya demi kepentingan Merah Putih sehingga tidak memikirkan hal-hal lain," kata Alamsyah, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu."

''Dan, yakin akan kemampuannya bisa meraih hasil yang sama seperti saat menjalani latihan pelatnas Olimpiade," tambahnya.

Alamsyah juga meminta Timnas Angkat Besi Indonesia bersatu demi kepentingan bangsa dan negara dengan memberikan keleluasaan dalam menentukan pendampingnya saat tampil. "Biarkan Eko Yuli yang menentukan siapa yang mendampinginya. Berikan rasa nyaman sehingga dia bisa lebih konsentrasi dalam memenangkan pertempuran," ungkapnya.

Berbicara masalah berat badan Eko Yuli, Alamsyah yang kini menjabat sebagai Sekjen PB PBFI (Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia) mengaku tidak merasa khawatir, apalagi sudah sangat mengenal sang atlet. "Soal berat badan tidak perlu dikhawatirkan. Pada saat timbang badan nanti Eko pasti bisa mencapai berat badan ideal," tegasnya.

Kelas 61 kg yang dimainkan Eko Yuli di International Forum Tokyo, Minggu, 25 Juli 2021 menjadi kelas paling bergengsi di cabang angkat besi Olimpiade 2020 Tokyo. Bahkan, boleh dibilang kelas 61 kg itu merupakan kelas neraka karena dua jawara dunia akan unjuk kebolehan untuk meraih tempat terbaik. Yakni, lifter andalan Indonesia Eko Yuli yang merupakan juara pada Kejuaraan Dunia di Turkmenistan 2018 melawan andalan China, Li Fa Bin yang tercatat sebagai juara pada Kejuaraan Angkat Besi Dunia di Pattaya, Thailand 2019.

"Kelas 61 kg menjadi kelas bergengsi dan paling ditunggu para penikmat cabang olahraga angkat besi. Boleh dibilang kelas 61 kg itu kelas neraka karena mempertemukan dua jawara Eko Yuli Irawan dengan Li Fa Bin untuk menjadi yang terbaik," katanya.

Dari "starting list" yang dikeluarkan panitia cabang olahraga angkat besi Olimpiade 2020 Tokyo, Eko Yuli Irawan menempati peringkat teratas dengan total angkatan 315 kg. Saingan terdekatnya adalah Li Fa Bin dari China yang memiliki total angkatan 310 kg.

Kemudian, Shota Mishvelidze (Georgia) 305 kg, Seraj Abdulrahim M Alsalem (KSA/Arab Saudi) 303 kg. Disusul lifter angkat besi tuan rumah, Yoichi Itokazu dan Son Igor (Kazakhstan) yang masing-masing total angkatan 300 kg.

"Dari 'starting list' itu sudah membuka peluang Eko untuk bisa menjadi yang terbaik. Tetapi, itu butuh perjuangan keras untuk bisa mewujudkannya mengingat lawan yang dihadapi juga punya prestasi yang cukup bagus," kata Alamsyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement