Senin 26 Jul 2021 06:57 WIB

Kepiting Biru, Hewan Paling Rakus di Dunia

Para ilmuwan kini sedang berupaya mengontrol kepiting biru.

Red: Dwi Murdaningsih
Kepiting. ilustrasi
Foto:

 

Spesies kepiting invasif

Para ilmuwan ingin mengetahui lebih banyak tentang spesies destruktif itu. Secepat apa kepiting itu tumbuh, secepat apa mereka mereproduksi, dan sejauh mana dampaknya bagi spesies endemik di daerah yang mereka datangi? Untuk menjawab itu semua, mereka menganalisis isi perut kepiting. 

“Kepiting biru adalah spesies yang sangat rakus,“ demikian dijelaskan Olfa Ben Abdallah.

Hewan ini pada prinsipnya tidak pernah kenyang. Mereka akan memakan berbagai mangsa. Misalnya, memangsa udang, tapi juga memangsa sefalopoda seperti cumi-cumi.

“Kepiting ini juga memangsa ikan yang penting bagi industri ikan di Teluk Gabès,“ kata Olfa Ben Abdallah.

Mengontrol hewan yang ancam tiga spesies penyu

Kepiting biru juga jadi ancaman bagi spesies lain, bahkan hewan laut yang jauh lebih besar, seperti penyu. Diketahui, Laut Tengah adalah habitat bagi tiga spesies penyu, dan ketiganya terancam kelestariannya. Penyu berkumpul di Teluk Gabès untuk mencari makan dan melewatkan musim dingin.

Penelit lain, Olfa Chaib mengungkap, penyu sangat penting bagi ekosistem laut. Mereka menjaga keseimbangan dalam rantai makanan. “Penyu tempayan misalnya, adalah pemakan segalanya,“ ungkap Olfa Chaib. 

“Mereka makan udang kecil dan kerang, ikan, juga ubur-ubur. Penyu tempayan menjamin segalanya tetap seimbang. Jika mulai berubah, penyu ini membantu mengembalikan keseimbangan.“   

Awalnya, kepiting biru merusak sumber penghasilan banyak nelayan. Tapi ini sekarang jadi sumber penghasilan, dan ini memungkinkan industri perikanan selamat. Dan dengan menangkap kepiting ini, spesies invasif itu dikontrol perkembangannya di pantai Tunisia.

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/mengontrol-perkembangan-kepiting-invasif/a-58140074

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement