Ahad 25 Jul 2021 13:27 WIB

Anies Belum Berani Bilang Puncak Kasus Covid Sudah Terlewati

Angka positivity rate DKI Jakarta saat ini alami tren penurunan.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjalan di area pemakaman khusus Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjalan di area pemakaman khusus Covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, persentase kasus positif Covid-19 atau positivity rate di Ibu Kota saat ini mulai menunjukkan tren penurunan. Namun, Anies menjelaskan, hal ini bukanlah menjadi indikator yang menentukan bahwa puncak gelombang kedua kasus Covid-19 telah terlewati.

 

Baca Juga

Menurut dia, untuk mengetahui hal tersebut, diperlukan waktu selama beberapa pekan. “Jadi menurut saya, kita jangan buru-buru menyimpulkan. Karena ini berbeda dengan aliran arus lalu lintas yang bisa diprediksi jam-jaman. Kalau ini waktunya perlu mingguan,” kata Anies dalam webinar, Ahad (25/7).

”Saya mohon kepada teman-teman untuk jangan kemudian menyimpulkan sudah lewat puncak (kasus Covid-19), karena nanti itu baru minggu-minggu depan baru kita simpulkan itu. Tapi sekarang angka positivity rate dari hari ke hari menunjukkan penurunan,” sambungnya menjelaskan.

Anies mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, angka positivity rate di Jakarta sempat melonjak hingga mencapai 43 persen pada tanggal 13 Juli 2021, di mana penambahan kasus harian positif Covid-19 sebesar 12.182 kasus. Kemudian, sambungnya, tren positivity rate itu mulai menurun menjadi 41 persen pada 16 Juli.

Lalu, angka itu kembali menurun menjadi 36 persen pada 18 Juli. Selanjutnya, per tanggal 21 Juli, positivity rate di DKI Jakarta turun lagi menjadi 28 persen. Terakhir, data per tanggal 24 Juli, angka positivity rate sebesar 24 persen.

“Jadi ada tren positivity rate yang menurun,” ujarnya.

Selain itu, Anies menuturkan, tingkat testing di Jakarta juga selalu tinggi. Dia menjelaskan, Kementerian Kesehatan mewajibkan pelaksanaan testing 15 kali lebih tinggi daripada standar yang telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Namun, kata dia, DKI Jakarta sudah melampaui terget itu, bahkan beberapa kali testing yang dilakukan sudah di atas 30 kali standar WHO.

Di sisi lain, Anies menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota terus dilakukan. Ia menyebut, saat ini sudah ada sebanyak 7,1 juta orang di Jakarta yang mendapatkan suntikan vaksin.

“Kita sudah vaksinasi 7,1 juta orang, dan harapannya ini nanti bisa lebih luas lagi jangkauannya. Strateginya adalah dengan melakukan target harian. Jadi di Jakarta ini target hariannya adalah 100 ribu vaksin per hari, lalu digerakkan di bawah sampai target RW sampai target RT. Kita targetnya memastikan seluruh warga Jakarta tervaksin,” jelas dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement