REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi dosis pertama untuk warga DKI Jakarta hingga saat ini telah mencapai lebih dari tujuh juta jiwa, tepatnya 7.050.648 orang. Angka tersebut belum termasuk program Vaksin Gotong Royong sebanyak 146.157 orang.
"Saat ini di Jakarta yang sudah mendapatkan vaksinasi tahap pertama itu sekitar 7,1 juta orang dan ini adalah hasil kerja kolektif, berbagai unsur terlibat, mulai dari pemerintah, pengusaha, hingga organisasi kemasyarakatan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat webinar gerakan vaksinasi di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (25/7).
Anies menyebut data ini memberi gambaran yang menggembirakan meski dalam persentase baru sekitar 80 persen dari target yang diharapkan. Hal itu karena vaksinasi ini lebih sulit dari pemberian bantuan sosial tunai (BST) yang tinggal memberikan pengumuman dan masyarakat akan datang.
"Sementara untuk vaksinasi harus kerja dua kali, pertama menyelenggarakan pasokannya atau peralatan dan vaksinnya dan yang kedua menggerakkan orang untuk datang. Mudah-mudahan harapannya bisa lebih luas lagi," ucap Anies.
Untuk mempercepat vaksinasi di Jakarta, Anies memberikan target harian agar dalam sehari vaksinasi di Jakarta bisa mencapai 100 ribu orang dengan menggerakkan petugas RW sampai RT. "Jadi, di setiap RW di setiap kelurahan itu (secara total) harus bisa memvaksin 100 ribu per hari, di RW 100 orang per hari. Dengan begitu, kita bisa mengendalikan proses vaksinasi ini untuk bergerak tepat waktu," katanya.
Di sisi lain, Anies juga mengapresiasi beberapa pihak yang juga bekerja keras dalam mempercepat vaksinasi di Jakarta seperti TNI dan Polri yang turut serta terlibat memberikan vaksin, serta ormas keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah yang berperan dalam sisi mengajak warga untuk divaksin. "Semoga ini menjadi ikhtiar kolektif kita dalam berperang menghadapi COVID-19 dan menjadi amalan kita semua yang terlibat," tutur Anies.