REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kementerian Pertahanan Turki mengatakan dua orang tentara mereka tewas dalam sebuah serangan di Suriah utara. Dalam cicitannya di Twitter, Ahad (25/7) kementerian mengatakan kendaraan tempur Turki diserang.
Selain menewaskan dua orang, serangan yang terjadi di wilayah operasi Euphrates Shield itu juga melukai dua tentara Turki lainnya. Euphrates Shield terletak di wilayah perbatasan Turki dengan sebelah utara Aleppo termasuk kota Jarablus dan al-Bab.
Kementerian Pertahanan Turki mengatakan mereka telah menggelar serangan balasan ke 'para teroris'. Organisasi kemanusiaan yang bermarkas di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights mengatakan lusinan roket Turki ditembakan ke utara Aleppo, tidak ada laporan korban luka.
Dalam pernyataannya, kementerian tidak mengatakan siapa yang menyerang tentara mereka. Turki hanya menyebutnya 'teroris'. Negara itu berperang melawan milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi di Suriah (YPG).
Turki menganggap milisi tersebut sebagai perpanjangan tangan dari kelompok Kurdi yang menggelar pemberontakan selama puluhan tahun di dalam Turki. Pada musim panas 2016 Turki mulai menggelar operasi militer lintas batas ke Suriah.
Tujuannya untuk menghabisi kelompok ISIS yang melakukan beberapa pengemboman mematikan di Turki. Operasi militer itu dinamakan Euphrates Shield. Turki melakukan tiga operasi lain di utara Suriah, sebagian besar di antaranya untuk memerangi YPG.
Turki berang dengan dukungan pasukan Amerika Serikat ke YPG. Padahal milisi Kurdi Suriah itu salah satu tulang belangkang unit yang bertempur melawan ISIS.