REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Lebih dari 4.000 orang turun ke jalan di Ibu Kota Athena, Yunani. Protes menentang kebijakan wajib vaksin sudah memasuki hari ketiga.
Awalnya unjuk rasa berjalan dengan damai, tapi berubah menjadi kerusuhan setelah sekelompok pengunjuk rasa melempari polisi dengan bom molotov. Petugas keamanan pun meresponsnya dengan gas air mata dan water canon.
Sabtu (24/7) kemarin warga masih turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah Yunani yang mewajibkan vaksin bagi petugas kesehatan dan perawat. Saat ini, Yunani sudah mencatat 475 ribu lebih kasus infeksi dan 12 ribu kasus kematian akibat virus corona.Sudah sekitar 45 persen dari total populasi yang menerima dua dosis vaksin.
Juga terjadi unjuk rasa dengan alasan yang sama di beberapa negara lain. Sekitar 160 ribu orang berunjuk rasa di seluruh Prancis untuk memprotes kebijakan yang hanya mengizinkan warga yang sudah menerima dua dosis vaksin yang dapat masuk ke restoran dan bar. Ribuan warga Australia juga turun ke jalan di Kota Sydney memprotes kebijakan karantina wilayah atau lockdown.