Senin 26 Jul 2021 00:12 WIB

Makassar Penyumbang Terbanyak Kasus Baru Covid-19 di Sulsel

Tercatat penambahan 880 pasien baru Covid-19 di Sulsel pada 25 Juli.

Anggota Satlantas Polrestabes Makassar menempelkan stiker pada kendaraan pengguna jalan saat edukasi disiplin protokol kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/7/2021). Kegiatan edukasi dengan membagikan stiker dan masker tersebut digelar untuk meningkatkan kedisiplinan pengguna jalan dalam menerapkan protokol kesehatan mengingat masih tingginya penularan COVID-19 di daerah itu.
Foto: ANTARA FOTO/ARNAS PADDA
Anggota Satlantas Polrestabes Makassar menempelkan stiker pada kendaraan pengguna jalan saat edukasi disiplin protokol kesehatan di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/7/2021). Kegiatan edukasi dengan membagikan stiker dan masker tersebut digelar untuk meningkatkan kedisiplinan pengguna jalan dalam menerapkan protokol kesehatan mengingat masih tingginya penularan COVID-19 di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Jumlah kasus terkonfirmasi positif di Sulawesi Selatan (Sulsel) per 25 Juli 2021, tercatat bertambah 880 pasien baru, dengan akumulasi pasien sebanyak 77.248 kasus. Kota Makassar menjadi salah satu daerah zona merah yang memberikan kontribusi besar atas paparan Covid-19 sebanyak 372 kasus.

Setelah Makassar, Kabupaten Gowa menyusul dengan penambahan 67 kasus, Luwu Utara 55 kasus, Toraja 41 kasus, Bulukumba 34 kasus dan Toraja Utara 32 kasus. Selanjutnya, Kabupaten Pangkep 30 kasus, Takalar 27 kasus, Barru 26 kasus, Bone 21 kasus, Maros 15 kasus, Jeneponto 14 kasus, Pinrang 12 kasus.

Baca Juga

Adapun, penambahan di Kabupaten Bantaeng, Sinjai dan Kota Palopo masing-masing 10 kasus. Di Kabupaten Luwu Timur, ditemukan sembilan kasus, Kota Pare-pare dan Kabupaten Soppeng delapan kasus, Kepulauan Selayar enam kasus, Luwu empat kasus, Wajo tiga kasus, Enrekang satu kasus, sedangkan Kabupaten Sidrap nihil.

Kendati terjadi penambahan pasien baru, angka kesembuhan pasien juga mengalami peningkatan mencapai 427 pasien, dari total pasien sembuh sebanyak 67.026 orang. Untuk pasien meninggal dunia bertambah tujuh orang dengan akumulasi 1.184 orang meninggal dunia disebabkan Covid-19, beserta penyakit penyertanya.

Untuk reproduksi number (Rt) berada di angka 1,11 menurun dari data per 18 Juni, sebesar 1,19. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta maaf, walaupun telah bekerja secara maksimal dengan menurunkan tiga tim satgas melalui program Makassar Recovery, belum mampu menekan laju penularan Covid-19 secara signifikan.

Selain itu, status Kota Makassar kini menjadi zona merah, begitupun status bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit berada di level oranye. "Status keterisian rumah sakit (BOR) kita masih oranye. Dari lima kategori, ada satu yang merah," kata pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu.

Begitu juga dengan temuan tim di lapangan menunjukkan hasil yang cukup baik, yakni masih didominasi kluster keluarga. Pemkot Makassar pun telah menyiapkan KM Umsini milik PT Pelni sebagai tempat isolasi mandiri. Kemungkinan besar pasien membludak bila sudah diaktifkan sejalan dengan pertambahan pasien baru berstatus tanpa gejala.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement