Senin 26 Jul 2021 11:05 WIB

Apakah Anak-Anak akan Ditanya Malaikat di Alam Kubur?

Ulama berbeda pendapat hukum anak-anak di alam kubur

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ulama berbeda pendapat hukum anak-anak di alam kubur. Ilustrasi ziarah kubur
Foto: ANTARA/FIKRI YUSUF
Ulama berbeda pendapat hukum anak-anak di alam kubur. Ilustrasi ziarah kubur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seseorang yang telah meninggal dunia akan tinggal di alam barzah atau alam kubur hingga datangnya Hari Kiamat, termasuk anak-anak. Namun, apakah anak-anak juga akan diuji atau ditanya ketika berada di alam kubur?

Dalam buku yang dialihbahasakan dengan judul Rahasia Ruh dan Kematian, Ibnu Qayyim Al Jauziyah (1292-1350 M) menjelaskan bahwa orang-orang berbeda pendapat mengenai masalah ini menjadi dua kelompok, yang keduanya menjadi dua bagian dari para pengikut Imam Ahmad.

Baca Juga

Hujah mereka yang menyatakan bahwa anak-anak akan ditanya di dalam kubur mereka yaitu dengan disyariatkannya sholat terhadap mereka. Adanya seruan bagi mereka dan pertanyaan Allah untuk menegakkan iksa dan fitnah (petaka) di alam kubur.

Hal ini seperti riwayat yang dinyatakan oleh Imam Malik dalam al-Muwattha’, bersumber dari Abu Hurairah bahwa dia pernah menyalati jenazah seorang anak kecil lalu terdengar sebagian doanya berbunyi, “Wahai Allah lindungilah dia dari siksa kubur.”

Mereka juga behujah dengan riwayat dari Ali bin Ma’bad, dari Aisyah ra Bahwa suatu ketika jenazah seorang anak kecil lewat di dekat Aisyah dan dia pun menangis, lalu ditanyakan kepadanya, “Apakah yang membuatmu menangis wahai ummul mukminin?” Asiyah RA menjawab, “Aku menangis karena anak kecil ini demi sayang kepadanya dari impitan di dalam kubur.”

Menurut Ibnu Qayyim, kelompok yang pertama ini menyatakan bahwa Allah SWT menyempurnakan anak tersebut dengan akal agar dapat mengetahui kedudukan mereka dan agar dapat diberi ilham mengenai jawaban dari apa yang ditanyakan kepada mereka.

Menurut kelompok ini, hal itu telah ditunjukkan banyak hadits-hadits yang di dalamnya dikatakan bahwa anak-anak kecil tetap diuji di akhirat. 

Al-Asy’ari menuturkan hal ini dari pendapat kalangan ahli sunah dan dari hadits. Apabila di akhirat, tentu bukan tidak mungkin mereka juga diuji di alam kubur.

Sementara itu, kelompok kedua menyatakan bahwa pertanyaan hanya akan ditujukan bagi orang yang sudah mengerti adanya rasul yang diutus dan mursil yang mengutus. 

Orang berakal akan ditanya apakah dia beriman kepada rasul serta menaatinya ataukah tidak. Kepada orang berakal itu juga akan ditanyakan, “Apa yang engkau katakan tentang lelaki yang diutus kepada kalian ini?”

Sedangkan anak-anak kecil yang belum tamyiz (dewasa), bagaimana mungkin dapat ditanyakan kepada mereka pertanyaan seperti itu. Kalaupun akalnya dikembalikan kepadanya di alam kubur, maka dia tetap tidak akan ditanya tentang hal-hal yang tidak pernah ada dalam pengetahuannya, sehingga pertanyaan seperti itu tidak akan ada gunanya.   

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement