Senin 26 Jul 2021 12:28 WIB

Menkes Israel: Orang Divaksinasi tak Lagi Tularkan Covid-19

Mayoritas pembawa Covid-19 yang divaksinasi tak menyebarkan virus di ruang publik

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19, ilustrasi
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, 80 persen warganya yang telah divaksinasi tapi terinfeksi Covid-19, tak menularkannya kepada orang lain. Hal itu menekankan kembali pentingnya berpartisipasi dalam vaksinasi.

Menurut laporan Times of Israel pada Ahad (25/7), Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan, sebagian besar pembawa Covid-19 yang divaksinasi tak menyebarkan virus ketika mereka berada di ruang-ruang publik seperti restoran, pusat kebugaran, bahkan konser. Namun vaksinasi tak menghentikan semua infeksi. Sebanyak 10 persen orang yang telah divaksinasi dan terpapar Covid-19 masih bisa menularkannya ke orang lain.

Baca Juga

Tiga persen di antaranya bisa menginfeksi dua atau tiga orang lainnya. Laporan Kementerian Kesehatan Israel tak merinci berapa banyak orang terinfeksi oleh individu yang tak divaksinasi. Laporan Kementerian Kesehatan Israel memperkuat pernyataan Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC).

CDC sempat mengatakan bahwa individu yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna cenderung tidak menyebarkan Covid-19 ke orang lain. Sejauh ini Israel masih mengandalkan Pfizer dalam kampanye vaksinasinya. Namun, mereka berencana menggunakan Moderna pada Agustus mendatang.

Pemerintah Israel telah menyetujui pemulihan “Green Pass”. Itu artinya warga mesti menunjukkan bukti telah divaksinasi untuk menghadiri beberapa acara publik. Mereka yang telah pulih dari Covid-19 atau menunjukkan hasil tes negatif tetap diperkenankan hadir.

 

Green Pass bakal diberlakukan mulai 29 Juli untuk acara di dalam atau di luar ruangan yang dihadiri lebih dari 100 orang. Sejauh ini, dari hampir 10 juta penduduk Israel, sebanyak 5,7 juta di antaranya sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

 

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah mengatakan warga yang tak divaksinasi harus membayar tes Covid-19 secara mandiri. “Tidak ada alasan pembayar pajak dan mereka yang memenuhi kewajiban sipil untuk divaksinasi akan mendanai tes bagi mereka yang menolak divaksinasi,” ujarnya.

Bennett memperingatkan, jika warga terus menolak vaksinasi, negara tersebut dapat memberlakukan karantina wilayah atau lockdown untuk keempat kalinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement