Senin 26 Jul 2021 13:24 WIB

JP Morgan, Bank Pertama Pengelola Dana Investasi Aset Kripto

Pada mulanya JP Morgan adalah bank yang anti dengan aset kripto.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
JPMorgan Chase menjadi bank pertama yang mengelola dana investasi aset kripto.
Foto: EPA
JPMorgan Chase menjadi bank pertama yang mengelola dana investasi aset kripto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JP Morgan Chase menjadi bank pertama yang mengelola dana investasi aset kripto. Hal ini dinilai merupakan sebuah sejarah baru dalam dunia perbankan dan finansial.

JP Morgan Chase telah mulai menawarkan investasi aset kripto seperti Bitcoin kepada kliennya. Adapun para advisor bank mendapatkan akses ke manajemen investasi grayscale. Tercatat ada lima manajemen investasi yang mereka rekomendasikan antara lain Bitcoin Trust, Bitcoin Cash Trust, Ethereum Trust, Ethereum Classic Grayscale dan Bitcoin Trust Osprey Funds.

Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan sejarah baru dalam dunia finansial dan perbankan, bank terbesar di dunia JP Morgan telah menerima pengelolaan dana investasi aset kripto. Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan dari nasabah atau klien dari bank itu.

“JP Morgan menjadi bank pertama yang mengelola investasi aset kripto. Ini merupakan sejarah baru dan akan menjadi perubahan besar,” ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (26/7).

Oscar Darmawan mengungkapkan warga Amerika Serikat khususnya nasabah JP Morgan telah melihat Bitcoin sebagai aset. Hal ini juga diungkapkan oleh Kepala Manajemen Kekayaan JP Morgan, Mary Callahan Erdoes.

“Jadi, para nasabah Amerika Serikat sudah melihat aset kripto seperti Bitcoin adalah aset, dan tidak bisa dipandang remeh. Inilah yang membuat nasabah atau klien JP Morgan banyak yang meminta produk investasi aset kripto JP Morgan,” kata Oscar.

Padahal, menurut Oscar, pada mulanya JP Morgan adalah bank yang anti dengan aset kripto. CEO JP Morgan Jamie Dimon menyatakan Bitcoin adalah bentuk penipuan besar. Namun, hal itu telah dibantahnya dan belakangan ini, JP Morgan akhirnya ikut mempercayai bitcoin sebagai aset finansial yang baik sehingga ditawarkan kepada nasabahnya.

“Karena permintaan dari nasabah terhadap aset kripto terus berdatangan. Hingga akhirnya, JP Morgan menerima pengelolaan dana investasi dari klien ritelnya,” jelas Oscar.

Nantinya, akan ada banyak bank-bank lain yang bisa mengelola dana investasi berbentuk aset kripto. Tak menutup kemungkinan, dua pesaingnya Goldman Sachs dan Morgan Stanley akan melakukan hal yang sama. Morgan Stanley bisa saja lebih dulu karena bank itu telah mengajukan ke SEC (Otoritas Keuangan AS).

“Bahkan, bank di negara lain juga bisa jadi meniru langkah JP Morgan,” kata Oscar.

Oscar Darmawan melanjutkan ini membuktikan aset kripto adalah teknologi dan produk keuangan yang tidak bisa dibendung. Karena aset kripto, memang dibutuhkan oleh orang-orang, mengingat fungsinya sebagai aset untuk menyimpan kekayaan. Selain itu, aset kripto juga menggunakan teknologi blockchain yang merupakan teknologi mutakhir.

“Orang Indonesia juga bisa membeli Bitcoin, Ethereum dan aset kripto lain di Indodax. Karena aset kripto sudah diatur oleh pemerintah Indonesia,” kata Oscar.

Pada hari ini Senin (27/7) Bitcoin dan Ethereum melanjutkan rally kenaikan harga. Pagi ini, Bitcoin menyentuh Rp 561 juta dan kenaikan harga 11 persen dalam waktu 24 jam dan Ethereum juga telah melewati Rp 32 juta.

Kenaikan ini sudah terjadi semenjak tiga hari yang lalu. Event internasional The B Word Conference yang menghadirkan CEO Tesla Elon Musk dan CEO Twitter Jack Dorsey pada pekan lalu membuat harga Bitcoin dan Ethereum rally selama tiga hari berturut-turut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement