Senin 26 Jul 2021 15:08 WIB

Korsel Mulai Vaksinasi Kelompok Usia 55-59 Tahun

Peluncuran vaksinasi warga di atas 50 tahun terhenti selama sepekan bulan ini.

Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pekerja panti jompo menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan, Jumat, 26 Februari 2021.
Foto: AP Photo / Lee Jin-man
Seorang pekerja panti jompo menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan, Jumat, 26 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan memulai vaksinasi COVID-19 bagi kelompok usia 55-59 tahun pada Senin (26/7). Korsel sedang mempercepat laju kampanye vaksinasi saat negara tersebut memerangi gelombang keempat infeksi.

Peluncuran vaksinasi COVID-19 untuk warga berusia di atas 50 tahun terhenti selama sepekan bulan ini setelah rekor tinggi kasus baru memicu serbuan vaksinasi. Serbuan vaksinasi menghabiskan persediaan yang ada dan merusak situs reservasi resmi.

Baca Juga

Sekitar 6,17 juta orang atau 84 persen dari warga berusia 50-an, telah mendaftar vaksinasi pekan lalu. Otoritas beralih dari vaksin COVID-19 Moderna ke Pfizer/BioNTech untuk sejumlah orang di kelompok tersebut lantaran fluktuasi jadwal pengiriman.

Otoritas mendapat kritik karena krisis pasokan dan perubahan di menit-menit terakhir yang memperpanjang sementara jeda pemberian dosis Pfizer menjadi 4 pekan dan bukan 3 pekan untuk menyesuaikan dengan Moderna.

Korea Selatan memprioritaskan vaksinasi COVID-19 bagi kaum lansia, kelompok rentan dan petugas kesehatan garda terdepan. Otoritas telah memvaksin 33 persen dari 52 juta penduduk dengan setidaknya satu dosis, sedangkan 13 persen penduduk telah mendapatkan vaksin lengkap.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 1.318 kasus baru pada Ahad (25/7), sehingga totalnya menjadi 190.166 kasus dengan 2.077 kematian. Pelacakan dan pengujian massal membantu Korsel mencatat tingkat kematian COVID-19 yang lebih rendah dibanding negara berkembang lainnya sejauh ini tanpa penguncian total. Namun, gelombang baru pandemi pada Ahad mendorong pemerintah untuk memperketat aturan jarak fisik di sebagian besar wilayah guna menekan penyebaran virus selama liburan musim panas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement