REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- “Program Pinky Movement sangat membantu kami para pelaku usaha kecil. Pinjaman dana yang diberikan dapat digunakan untuk tambahan modal memajukan usaha saya di bidang katering,” tutur Johan Krisna Setyawan, seorang pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Boyolali.
Akrab dipanggil Johan, dirinya adalah pemilik dari JEO Catering, yang sejak tahun 2010 menyediakan jasa boga bagi karyawan pabrik disekitar tempat usahanya. JEO Catering adalah salah satu UMKM mitra binaan Pertamina yang mengikuti Program Pinky Movement, program perluasan dan pemerataan energi Pertamina sekaligus mengajak UMKM turut serta berkontribusi terhadap penggunaan elpiji yang tepat sasaran.
“Kami mendapatkan dana pinjaman sebesar Rp 100 juta. Ketika itu dananya memang kami gunakan untuk mengembangkan kapasitas usaha kami serta sebagian untuk beralih menggunakan Bright Gas,” tambah Johan, dalam siaran persnya, Senin (26/7).
Sejak tahun 2020 bergabung menjadi mitra Pinky Movement Pertamina, Johan dan JEO Catering sudah menjadi pengguna setia Bright Gas. Sebelumnya menggunakan elpiji Subsidi tiga kilogram (kg), kini JEO Catering dalam sehari bisa menghabiskan lima tabung Bright Gas 5.5 kg untuk memasak makanan siap saji bagi para karyawan di 12 pabrik.
Selain menjadi pengguna setia Bright Gas, JEO Catering juga aktif menjadi outlet resmi penjualan elpiji Pertamina, variannya pun beragam dari Bright Gas 5.5 kg, Bright Gas 12 kg, maupun elpiji subsidi 3 kg. Usaha tidak mengkhianati hasil, itulah yang Johan dan JEO Catering dapatkan, dalam sehari setidaknya 20 tabung Bright Gas dapat terjual, pernah dalam sebulan terjual 705 tabung Bright Gas dengan omzet mencapai Rp 52 juta.
“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan mengikuti Program Pinky Movement, terlebih di masa pandemi seperti ini. Dana pinjaman dan omzet yang didapat memastikan kelangsungan usaha jasa boga yang kami jalankan,” tutupnya.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Putut Andriatno menjelaskan bahwa Pinky Movement merupakan bagian dari Program Kemitraan (PK) Pertamina yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas outlet elpiji nonsubsidi dalam melayani masyarakat serta memperluas pengguna Bright Gas menyasar para penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang masih menggunakan elpiji subsidi tiga kg.
“Bapak Johan adalah salah satu pelaku UMKM yang telah menjadi mitra Pinky Movement Pertamina. Kami memang menyasar UMKM yang setelah disurvei telah layak menjadi pengguna Bright Gas, dan dengan menggandeng mereka, Pertamina telah mendukung usaha yang mereka jalankan sekaligus memberikan nilai tambah dengan menjadi outlet elpiji Pertamina. Secara langsung, pelaku UMKM juga turut berkontribusi terhadap penyaluran elpiji yang lebih tepat sasaran,” jelas Putut.
Hingga Juni 2021, tercatat sudah ada 46 outlet elpiji nonsubsidi dan 30 UMKM yang menjadi mitra Pinky Movement Pertamina dengan total penyaluran dana pinjaman lunak sebesar Rp 7,2 miliar. Peminatnya pun sangat tinggi, tercatat saat ini lebih dari 200 outlet elpiji dan UMKM sedang dalam proses verifikasi pengajuan menjadi mitra Pinky Movement.
“Tahun ini Pertamina targetkan setidaknya ada 600 mitra Pinky Movement baru, jadi kami harapkan masih banyak outlet elpiji nonsubsidi maupun pengusaha UMKM yang tertarik menjadi mitra Pinky Movement,” tutup Putut.
Info lebih lengkap seputar Program Pinky Movement dapat ditemukan di website resmi www.pertamina.com atau hubungi Pertamina Call Center 135.