Pemkot Surabaya Ajukan Penambahan Vaksin Covid-19
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Tenaga kesehatan mempersiapkan vaksin saat akan memvaksin masyarakat pada program vaksinasi. | Foto: REPUBLIKA
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya tengah mengajukan permohonan penambahan vaksin Covid-19 kepada pemerintah pusat. Kendati stok vaksin Covid-19 masih ada, kata dia, namun itu dialokasikan untuk kelompok tertentu saja.
Sementara untuk masyarakat umum, stoknya sudah sangat menipis. "(Vaksin Covid-19) yang kita berikan untuk umum memang berkurang. Tapi untuk perbankan masih ada stoknya. Jadi, hanya untuk orang-orang bagian perbankan," kata Eri di Surabaya, Senin (26/7).
Ia menegaskan, untuk menentukan peruntukan stok vaksin yang masih ada, bukan wewenang Pemkot Surabaya. Melainkan, instruksi langsung dari pemerintah pusat. "Yang turun dari pemerintahan yang berbunyi ini (vaksin Covid-19) buat A, ini buat B," ujarnya.
Stok vaksin yang saat ini tersedia di Kota Pahlawan, papar dia, tinggal sekitar 3.000 dosis dan dikhususkan untuk instansi tertentu. Adapun untuk masyarakat umum, masih menanti penambahan vaksin dari pemerintah pusat .
"Saat ini, kita tinggal sekitar 3.000 (dosis), itu pun untuk instansi tertentu. Vaksin untuk masyarakat umum dosis 1 dan vaksinasi anak-anak terhenti dulu," kata dia.
Eri pun mengaku telah mengirimkan surat laporan kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, ihwal stok vaksin di Kota Pahlawan. Laporan yang dikirim Pemkot Surabaya berisi informasi terkait kemampuan melakukan vaksinasi di Surabaya yang mencapai 50 ribu dosis per hari.
"Surabaya ini insya Allah kalau kami melakukannya bisa dengan 40–50 ribu per hari. Sudah saya sampaikan ke surat laporan pada Bu Gubernur," jelasnya.