Senin 26 Jul 2021 17:22 WIB

Menkes: Masyarakat Jangan Hindari dan Takut Testing Covid-19

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan masyarakat jangan takut jika dites Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat menerima suntikan vaksin di Istana Negara, Rabu (13/1).
Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Negara
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat menerima suntikan vaksin di Istana Negara, Rabu (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, meminta masyarakat agar tak takut dan menghindar saat akan dilakukan pemeriksaan (testing) Covid-19, apalagi jika telah mengalami beberapa gejala. Upaya testing ini nantinya dapat memberikan perlindungan lebih dini bagi keluarga dan lingkungan sekitar agar terhindar dari penularan kasus.

"Testing ini jangan ditakuti, jangan dicemasi, jangan dihindari, tapi cepat dilakukan. Kalau ada gejala apalagi, supaya benar-benar kita bisa melindungi rekan-rekan kita," ujar Menkes saat konferensi pers di Kantor Presiden, Senin (26/7).

Baca Juga

Menkes mengatakan, testing merupakan langkah penting untuk mengidentifikasi secara dini apakah seseorang tertular Covid-19 atau tidak. Sehingga dapat segera dilakukan perawatan secara dini terhadap pasien dan meningkatkan angka kesembuhan.

Karena itu, upaya testing ini perlu terus ditingkatkan untuk mengantisipasi semakin tingginya kasus kematian akibat Covid-19 saat ini. Budi mengatakan, saat pertama kali ia menjabat sebagai Menkes, jumlah testing di Indonesia masih berkisar antara 30 hingga 40 ribu per harinya.

Saat ini, lanjutnya, jumlah spesimen yang dites semakin meningkat yang mencapai hingga 300 ribu dan jumlah orang yang diperiksa sekitar 220 hingga 240 ribu. "Kita perlu naikan itu terus supaya kita tahu kalau ada saudara-saudara kita yang kena dan kita bisa ukur oximeternya apakah memang perlu dirawat atau tidak lebih dini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement