Senin 26 Jul 2021 17:42 WIB

Batam Butuh Tambahan 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Presiden menyakatan Indonesia masih akan terus kedatangan vaksin.

Sejumlah warga mengikuti vaksinasi massal di Sport Hall Temenggung Abdul Jamal, Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/6/2021). Pemerintah Kepulauan Riau mendorong percepatan vaksinasi COVID-19 di Batam dan Bintan sebagai daerah yang akan  memulai rencana dibukanya perjalanan secara terbatas (travel bubble) atau gelembung koridor perjalanan untuk wisatawan mancanegara pada bulan Juli 2021.
Foto: ANTARA /Teguh Prihatna
Sejumlah warga mengikuti vaksinasi massal di Sport Hall Temenggung Abdul Jamal, Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/6/2021). Pemerintah Kepulauan Riau mendorong percepatan vaksinasi COVID-19 di Batam dan Bintan sebagai daerah yang akan memulai rencana dibukanya perjalanan secara terbatas (travel bubble) atau gelembung koridor perjalanan untuk wisatawan mancanegara pada bulan Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kota Batam Kepulauan Riau membutuhkan tambahan satu juta dosis COVID-19 untuk menciptakan kekebalan tubuh komunal. "Saya sudah surati Menkes. Kekurangan dosis vaksin kita sekitar satu juta lebih. Sudah saya laporkan semua, mudah-mudahan secara bergilir datang," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Senin (26/7).

Meski relatif banyak, namun Rudi optimistis pemerintah pusat akan memenuhi kebutuhan warga Batam. Ia mengatakan, berdasarkan pernyataan Presiden Joko Widodo, pasokan vaksin akan tiba lagi untuk warga se-Indonesia, termasuk Kota Batam.

Baca Juga

"Presiden menyampaikan, Minggu ini cukup banyak vaksin yang datang untuk masyarakat Indonesia, artinya untuk Batam maupun Kepri juga," kata Wali Kota saat meninjau vaksinasi dosis ke dua di SP Plaza.

Wali Kota menyatakan sejak awal pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan mengenai kebutuhan vaksin di Batam. Apalagi, warga Batam juga antusias mendapatkan vaksin. Mengingat antusiasme itu pula, Wali Kota meyakinkan masyarakat tidak khawatir kehabisan vaksin COVID-19.

"Masyarakat jangan khawatir, semua akan dapat bagian. Waktunya saja bergilir, tidak serentak," kata dia.

Saat ini, kata dia, vaksinasi masih diprioritaskan untuk pemberian dosis kedua, mengingat waktunya sudah tiba. Setelah itu, pemerintah akan membuka vaksinasi untuk dosis pertama lagi.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement