REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung masih berada pada level 4 atau dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih tetap akan diperpanjang. Pemerintah Kota Bandung masih menunggu aturan teknis atau intruksi yang dikeluarkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
"Yang pasti nunggu Inmendagri, nanti disesuaikan perwalnya," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Senin (26/7). Ia menuturkan, terkait pelonggaran yang dapat dilakukan akan mengacu kepada aturan Mendagri.
Terkait dengan pelonggaran yang sudah dilakukan namun kasus Covid-19 masih tinggi, Yana mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran yang dilakukan masyarakat. Ia mengaku kasus aktif masih tinggi meski begitu pemerintah terus berupaya agar penyebaran Covid-19 dapat diminimalisasi.
Yana menambahkan, pihaknya meminta bagi yang hendak demo untuk langsung mendiskusikan dengan pemerintah. Selama ini, ia mengatakan pemerintah terbuka untuk dialog dan tidak pernah menutup aspirasi dari masyarakat.
Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melansir hingga Ahad (25/7), total konfirmasi Covid-19 di Kota Bandung mencapai 34.865 kasus dengan kasus konfirmasi aktif harian mencapai 448 kasus. Total konfirmasi aktif telah mencapai 8.203 kasus.
Konfirmasi sembuh mencapai 25.491 kasus dan konfirmasi meninggal dunia mencapai 1.171 kasus. 10 kecamatan penyumbang konfirmasi aktif Covid-19 tertinggi yaitu Kiaracondong 612 kasus, Bojongloa Kaler 543 kasus, Rancasari 475 kasus, Sukasari 461 kasus, Antapani 456 kasus.
Coblong 417 kasus, Batununggal 402 kasus, Lengkong 322 kasus, Regol 294 kasus dan Bandung Kulon 288 kasus. 10 kelurahan penyumbang konfirmasi Covid-19 tertinggi yaitu Antapani Kidul 256 kasus, Cipamokolon 245 kasus, Babakan Sari 189 kasus.
Kecamatan Sarijadi 189 kasus, Gegerkalong 179 kasus, Manjahlega 174 kasus, Dago 163 kasus. Antapani Tengah 158 kasus, Jamika 154 kasus dan Kopo 150 kasus.