REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pasien sembuh dari Covid-19 kembali pecah rekor. Satgas Penanganan Covid-19 merilis, ada 40.374 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada Senin (26/7). Angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang pandemi melanda Indonesia.
Grafik penambahan pasien sembuh harian menunjukkan bahwa tren lonjakan jumlah pasien sembuh mulai terjadi pada pertengahan Juni 2021. Hal ini memang sejalan dengan lonjakan angka kasus Covid-19 yang juga signifikan pada momen yang sama.
Sayangnya, tingginya angka kesembuhan ini juga 'dikejar' oleh angka kematian yang belum kunjung menunjukkan tren penurunan. Pada Senin (26/7), dilaporkan ada 1.487 orang meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Artinya, sudah 11 hari berurutan angka kematian Covid-19 selalu tembus 1.000 orang per hari.
Di sisi lain, angka penambahan kasus Covid-19 harian dilaporkan 'anjlok'. Pada Senin (26/7) dilaporkan ada 28.228 kasus positif baru. Angka ini menjadi yang terendah dalam tiga pekan terakhir, atau kembali ke kondisi di awal Juli 2021.
Tapi ada catatan yang perlu jadi perhatian. Turunnya tren kasus Covid-19 ini sejalan juga dengan merosotnya kapasitas testing harian. Pada Senin (26/7) misalnya, jumlah spesimen yang diperiksa hanya 160.589 spesimen. Angka ini jauh di bawah kemampuan testing pada pekan-pekan sebelumnya yang bisa tembus nyaris 300.000 spesimen per hari.
Angka sembuh yang tinggi ditambah angka kematian yang juga tinggi, dan angka kasus baru yang terbilang rendah, membuat jumlah kasus aktif Covid-19 mulai menurun. Hari ini dilaporkan ada penurunan jumlah kasus aktif sebanyak 13.633 kasus, menjadi 560.275 kasus aktif.
Capaian vaksinasi Covid-19 juga terbilang rendah. Pada Senin (26/7) dilaporkan realisasi vaksinasi tak sampai 500.000 dosis dalam sehari. Angka ini jelas jauh dari target pemerintah, yakni 2 juta dosis vaksinasi per hari.
Dari penambahan kasus hari ini, Jawa Barat menyumbang angka tertinggi yakni 4.368 kasus. Posisi kedua ditempati Jawa Tengah dengan 4.021 kasus. Kemudia menyusul Jawa Timur dengan 3.157 kasus, DI Yogyakarta dengan 2.667 kasus, dan DKI Jakarta 2.662 kasus.