Senin 26 Jul 2021 19:09 WIB

Kenapa Gejala Covid-19 Muncul Usai Vaksinasi?

Pakar jelaskan gejala Covid-19 yang muncul usai vaksinasi.

Red: Nora Azizah
Pakar jelaskan gejala Covid-19 yang muncul usai vaksinasi.
Foto: Pixabay.
Pakar jelaskan gejala Covid-19 yang muncul usai vaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan, gejala COVID-19 muncul beberapa hari setelah menjalani vaksinasi diakibatkan karena seseorang sedang berada dalam masa inkubasi virus penyebab COVID-19. Virus menginfeksi tubuh dan sudah terpapar virus sebelum mengikuti vaksinasi.

"Proses inkubasi virusnya tetap berjalan, sehingga dua tiga hari setelah suntikan (vaksin COVID-19) baru muncul gejala COVID-19 dan itu cukup banyak sih, artinya mereka sedang dalam masa inkubasi, sehingga otomatis beberapa hari setelah vaksinasi muncul gejalanya," kata Amin Soebandrio yang juga Kepala Lembaga Eijkman, Senin (26/7).

Baca Juga

Amin menuturkan, proses inkubasi bisa membutuhkan waktu beberapa hari hingga satu mingguan, bahkan pada kasus tertentu ada yang lebih lama waktunya.

"Kita sering kali tidak bisa membedakan seseorang itu dari tampilannya, gejala klinisnya apakah dia orang yang sehat atau sedang dalam masa inkubasi. Masa inkubasi bisa beberapa hari sampai sekitar sepekan, ada yang lebih panjang sih. Mungkin orang itu sudah merasa, tapi karena masih ringan menganggap tidak ada gejala apa-apa, sehingga vaksinasi tetap dijalankan tapi proses inkubasi virusnya tetap berjalan," tuturnya.

Amin mengatakan, infeksi COVID-19 yang muncul beberapa hari setelah menjalani vaksinasi COVID-19 tersebut, bukan disebabkan oleh vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan ke dalam tubuh. "Apalagi, vaksin yang diberikan itu adalah vaksin yang sudah diinaktivasi sudah mati, jadi sama sekali tidak menimbulkan infeksi," ujarnya.

Vaksin yang sudah diinaktivasi mengandung bagian virus yang sudah dimatikan, sehingga tidak memiliki risiko untuk melakukan replikasi di dalam tubuh penerima vaksin. Dengan demikian, vaksin tidak menimbulkan infeksi COVID-19. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir menjalani vaksinasi COVID-19.

Amin menuturkan, idealnya seseorang yang akan disuntikkan vaksin COVID-19 memang harus dipastikan dalam keadaan sehat. Bagi mereka yang memiliki komorbid, tapi dalam keadaan terkontrol, vaksin COVID-19 bisa diberikan.

Tim medis dan paramedis di tempat penyuntikan vaksin atau sentra vaksinasi akan melakukan skrining atau pemeriksaan kesehatan. Pada saat itu, masyarakat harus jujur jika sedang mengalami sesuatu.

"Misalnya dia sedang demam karena sebab lain ditunda dulu vaksinasinya. Kalau tidak ada apa-apa ya jangan diada-adain," tuturnya.

Selain itu, vaksin COVID-19 yang digunakan tersebut telah dipastikan aman, karena sudah diuji sebelum disuntikkan kepada masyarakat melalui berbagai proses pengujian dan uji klinik. Dalam pembuatan vaksin, keamanan menjadi prioritas utama.Vaksin juga dipastikan memiliki efikasi yang dibutuhkan untuk melawan infeksi virus corona penyebab COVID-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement