Senin 26 Jul 2021 19:30 WIB

Riset: Pandemi, Banyak Anak Kurang Minum

Anak cenderung kurang minum karena dinilai kurang aktif bergerak selama pandemi.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Anak cenderung kurang minum karena dinilai kurang aktif bergerak selama pandemi.
Foto: Pixabay
Anak cenderung kurang minum karena dinilai kurang aktif bergerak selama pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh National Center for Biotechnology Information mencatat, hampir 33,8 persen anak Indonesia memiliki kecenderungan sedentary lifestyle atau gaya hidup tidak aktif. Dokter Anak Konsultan Tumbuh Kembang dan Pakar Hidrasi, Dr dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH menjelaskan, selain ada kecenderungan kurang aktif bergerak, riset juga menemukan satu dari lima anak Indonesia masih kurang minum.

"Padahal, kebiasaan minum yang baik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan anak tetapi juga membantu anak menjadi lebih cermat, tanggap, dan memiliki performa yang baik,“ ujarnya dalam siaran pers yang diterima republika.co.id, Senin (26/7).

Baca Juga

Ia mengatakan, karena itu penting bagi orang tua untuk membantu anak menerapkan hidrasi sehat selain aktif bergerak. Menurutnya, anak membutuhkan dukungan orang tua agar mereka tetap aktif, terhidrasi, dan fokus.

"Pastikan kebutuhan air berkualitas dan nutrisi seimbang terpenuhi, serta kebiasaan hidup aktif ditingkatkan. Hal ini akan mendukung kualitas kesehatannya hingga dewasa nanti," jelasnya.

Dokter Bernie menambahkan, mengajak anak cukup minum juga dapat disiasati dengan cara yang menyenangkan.

“Anak-anak membutuhkan minimal tujuh gelas air minum setiap harinya. Proporsi kandungan air dalam tubuh anak lebih tinggi dari orang dewasa, namun mekanisme haus anak belum berkembang dengan baik, sehingga membutuhkan dukungan yang optimal," paparnya.

Menurutnya, kita bisa membuat pengingat menarik untuk anak-anak, seperti gambar lucu, mewarnai water tracker setiap beberapa jam sekali, memberikan botol minum yang menarik dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement