REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Kegiatan Sentra Vaksinasi Kabupaten Bekasi yang dipusatkan di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Jawa Barat, selama tiga pekan mulai, Senin, hingga 18 Agustus 2021 menargetkan mampu menyuntik vaksin COVID-19 sebanyak 3.000 dosis dalam sehari. Penanggung jawab pelaksanaan Sentra Vaksinasi Kabupaten Bekasi Erwin mengatakan, telah mengalokasikan 56.000 dosis vaksin Sinovac pada sentra vaksinasi di Stadion Wibawa Mukti Cikarang dengan rincian target 3.000 dosis per hari.
"Jadi setiap hari disiapkan 3.000 dosis, harusnya sekitar 2.700-an dosis, sengaja kita lebihkan buat jaga-jaga" katanya di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Senin (26/7).
Analis Bencana pada BPBD Jawa Barat itu menjelaskan, sebelum menerima suntikan vaksin, peserta wajib melakukan pendaftaran melalui aplikasi daring bit.ly/bersamakitavaksinasi.
"Tapi kita juga melayani pendaftaran di tempat yang dikhususkan bagi kalangan lanjut usia serta disabilitas. Nah lebihan dosis itu disiapkan untuk mereka jadi silakan yang lansia dan disabilitas untuk datang langsung," ucapnya.
Erwin mengaku hingga kini sudah 26.000 lebih peserta yang sudah mendaftar dari target keseluruhan 56.000 peserta. Jika pendaftar melebihi alokasi dosis, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Gubernur Jawa Barat untuk pengajuan dosis tambahan vaksin.
"Makanya kita lihat dulu perkembangannya, apakah bisa ada penambahan dosis vaksin atau seperti apa," katanya.
Pejabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan kegiatan Sentra Vaksinasi ini merupakan hasil kerja sama BPBD Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi atas instruksi Gubernur Jawa Barat terhadap wilayah-wilayah prioritas penanganan dan pengendalian COVID-19. Dani menjelaskan, kegiatan vaksinasi massal ini mulai berlangsung hingga 18 Agustus 2021 untuk dosis pertama sedangkan dosis keduanya dijadwalkan mulai 23 Agustus sampai 13 September 2021.
"Target kami di akhir Agustus nanti 50 persen warga Kabupaten Bekasi sudah menerima suntik vaksin melalui kegiatan ini," katanya.
Dani yang juga menjabat Kepala BPBD Jawa Barat itu mengaku vaksinasi massal ini dilakukan untuk mendukung program akselerasi vaksinasi pemerintah guna menciptakan kekebalan kelompok.