REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nunukan, Kalimantan Utara mendapatkan laporan dua pasien meninggal dunia di Kecamatan Tulin Onsoi. Keduanya menghembuskan nafas terakhir ketika sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Saya dapat laporan pagi hari (Senin) ini ada dua pasien Covid-19 di Tulin Onsoi yang menjalani isolasi mandiri (isoman) meninggal dunia," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono, Senin (26/7).
Aris mengatakan, kurangnya fasilitas tempat tidur di RSUD Nunukan maupun puskesmas menyebabkan terlalu selektif dalam menerima pasien. Mereka hanya merawat pasien yang parah atau tergolong kritis saja.
Namun faktanya, dari 47 kasus yang tergolong kritis hanya delapan orang yang mampu diakomodir untuk dirawat di ruang ICU RSUD Nunukan maupun puskesmas. Ia mengatakan, saat ini pasien Covid-19 dengan kategori sedang dan berat di Kabupaten Nunukan berjumlah 142 orang sehingga ke depannya perlu ditambah lagi kapasitas tempat tidur minimal 20 persen dari yang tersedia saat ini.
Aris menyatakan, fasilitas tempat tidur bagi pasien Covid-19 yang kritis hanya tersedia 10 buah saja. "Kalau rumah sakit terlalu selektif terhadap pasien Covid-19, maka ditakutkan pasien isolasi mandiri akan meningkat. Ini yang kita takutkan," kata dia.
Jika ini terjadi, maka pasien isoman yang meninggal dunia akan meningkat karena kurang mendapatkan perawatan intensif. Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan menilai tidak tertutup kemungkinan kasus meninggal saat isoman akan terjadi di kecamatan lainnya.
Jumlah pasien meninggal dunia di Kabupaten Nunukan per 26 Juli 2021 sebanyak 47 orang. Sebanyak 946 kasus masih dalam perawatan dan 1.930 orang dinyatakan sembuh.