REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah saat ini masih cukup tinggi. Status masih berada di tingkat siaga (Level III), dan satu pekan terakhir aktivitas guguran lava pijar terjadi cukup intensif.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida melaporkan, pekan ini aktivitas guguran lava pijar terjadi intensif dengan arah dominan ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Pada 25 Juli 2021, terpantau titik api di lereng barat daya.
"Fenomena yang sama terlihat pada 26 Juli 2021," kata Hanik, Senin (26/7).
Titik api tersebut merupakan kebakaran vegetasi yang dipicu lontaran lava dari guguran lava pijar. Musim kemarau dan tidak adanya hujan membuat vegetasi di lereng menjadi kering, sehingga sangat mudah terbakar ketika tersulut api.
Terkait kejadian ini, ia mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada terkait aktivitas Gunung Merapi. Serta, selalu mengikuti informasi-informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya.
Potensi bahaya erupsi masih guguran lava dan awan panas di sektor tenggara–barat daya maksimal tiga kilometer ke arah Sungai Woro. Serta, lima kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Erupsi eksplosif dengan ancaman bahaya berupa lontaran material vulkanik yang dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak," ujar Hanik.