Selasa 27 Jul 2021 01:03 WIB

Pesan KSAD Andika ke Tukang Bangunan yang Jadi Prajurit

Prada Anam baru menyelesaikan pendidikan dan mendapat wejangan dari Kasad.

Red: Teguh Firmansyah
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD ) Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) bergandengan tangan dengan istrinya saat tiba di bandara El Tari Kupang, NTT, Senin (9/12/2019).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD ) Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) bergandengan tangan dengan istrinya saat tiba di bandara El Tari Kupang, NTT, Senin (9/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa berpesan kepada Prada Haidir Anam yang dulu merupakan seorang tukang bangunan dan kini lulus menjadi prajurit TNI, agar tidak melupakan teman seperjuangan. Hal itu disampaikan langsung Kasad ke Prada Anam.

"Jangan pernah lupa, jangan melanggar," kata Andika di Jakarta, Senin (26/8).

Prada Anam yang baru saja menyelesaikan pendidikan mendapat wejangan dan arahan langsung dari Andika, di Markas Besar AD (Mabesad), agar tidak mengikuti teman-temannya yang tidak patut dicontoh. Apalagi, kata KSAD, Prada Anam mengetahui bagaimana sulitnya perjuangan dan penderitaan saat masih menjadi tukang bangunan hingga bisa menjadi prajurit TNI.

Saat masih menjadi tukang bangunan, Prada Anam memiliki teman dekat bernama Sandi yang juga bekerja sebagai tukang di Mabesad. Dalam kesempatan itu, Andika juga mengingatkan bagaimana dorongan dari sosok Sandi, sahabat Prada Anam yang banyak membantu waktu seleksi masuk TNI.

"Sandi sayang sama Anam, bantuin terus waktu seleksi," kata dia.

Sahabat Prada Haidir Anam, Sandi Rihata pekerja bangunan di Mabesad mengaku senang dan bahagia karena teman seperjuangannya berhasil menjadi prajurit TNI.Pada saat pelantikan Prada Haidir Anam, Sandi tidak bisa hadir langsung karena sakit.

Perasaan kecewa menyelimuti hatinya, karena terhalang bertemu dengan sahabat yang kini jadi prajurit TNI."Sebenarnya Sandi ingin sekali bertemu Anam, tapi karena sakit tidak bisa datang," ujar dia.

Namun, perasaan kecewa tersebut terbayar lunas saat Prada Haidir Anam datang langsung ke Mabesad menemuinya dan rekan-rekan seperjuangan waktu masih bekerja sebagai tukang bangunan.

Prada Haidir Anam mengaku senang bisa kembali bertemu dengan Sandi dan rekan-rekannya sewaktu masih bekerja sebagai tukang bangunan. "Saya bertemu dengan rekan-rekan dan mantan bos saya yang memperkerjakan saya di sini," kata dia lagi.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَاجِرُوْا مَا لَكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوْاۚ وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Anfal ayat 72)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement