Selasa 27 Jul 2021 01:45 WIB

Transjakarta Percepat Transformasi Digital

Transjakarta ingin memasang fitur pengenalan wajah di akses masuk halte.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Petugas memeriksa surat tanda registrasi pekerja (STRP) atau surat tugas calon penumpang di Halte Transjakarta Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/7). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mewajibkan seluruh penumpang untuk membawa STRP atau surat tugas mulai Rabu (14/7), selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memeriksa surat tanda registrasi pekerja (STRP) atau surat tugas calon penumpang di Halte Transjakarta Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/7). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mewajibkan seluruh penumpang untuk membawa STRP atau surat tugas mulai Rabu (14/7), selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat segala aktivitas menjadi terbatas dan mau tidak mau harus menyesuaikan diri terhadap kebijakan yang diterapkan pemerintah, tidak terkecuali di sektor transportasi. Hal itulah yang membuat PT Transjakarta selaku badan usaha milik daerah (BUMD) mesti menyusun strategi dalam melayani mobilitas masyarakat yang masih harus beraktivitas di luar rumah.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, titik krisis bukan lagi terletak pada upaya penanganan, melainkan pada perilaku dan pola pikir yang dapat mencegah reaksi berlebihan terhadap krisis serta upaya untuk menghadapi tantangan ke depan.

"Dalam hal ini, transformasi dari berbagai sisi tentunya sangat dibutuhkan agar dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan setia," kata Sardjono saat acara penghargaan sebagai Indonesia’s Best CEO Award Employee 2021 kategori Best CEO in Mass Public Transportation Category, seperti dikutip Senin (26/7).

Menurut dia, Transjakarta terus mempercepat transformasi digital dan transformasi kelembagaan, salah satunya penyediaan fasilitas wi-fi.

"Saat ini Transjakarta sudah mulai melakukan transformasi secara digital, mulai dari wi-fi berkecepatan tinggi, tanpa batas kuota dan tanpa bayar, serta aplikasi TIJE dengan segudang fitur canggih," katanya.

Selain itu, ada penerapan face recognition di lingkup kantor pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur. Menurutnya, teknologi ini juga akan segera diterapkan bagi pelanggan sebagai akses memasuki halte.

“Transformasi ini masih akan terus berlanjut. Tidak hanya sebagai upaya bertahan dan melawan wabah, tetapi sebagai jembatan bagi Transjakarta untuk terus berkembang dan beradaptasi mengikuti perkembangan tren dan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu,” ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement