REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Presiden Israel Isaac Herzog ingin meningkatkan kerja sama dengan Turki. Herzog mengatakan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan para pemimpin regional lainnya dapat saling bekerja sama untuk masa depan yang lebih baik di wilayah tersebut.
Berbicara pada sesi pembukaan pameran bertajuk "Kopi: Timur dan Barat" di Museum Seni Islam di Yerusalem pada Sabtu (24/7), Herzog mengatakan, ketika para pemimpin berkumpul untuk minum kopi, mereka dapat memecahkan perbedaan untuk masa depan yang lebih baik.
"Baru-baru ini, saya berdiskusi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan para pemimpin lainnya di kawasan itu. Saya yakin bahwa ketika kita berkumpul sambil minum kopi, kita dapat menggerakkan seluruh wilayah kita ke masa depan yang lebih baik dengan kerja sama budaya dan lainnya," kata Herzog.
Pada 14 Juli, Presiden Erdogan menelepon Herzog untuk mengucapkan selamat kepadanya karena telah menjabat sebagai presiden. Dalam panggilan telepon itu, Erdogan mengatakan, hubungan Turki-Israel adalah kunci untuk stabilitas regional.
Turki telah menjadi pengkritik Israel sejak Perang Gaza pada 2008. Hubungan Turki dan Israel memburuk ketika pasukan komando Israel menyerang armada kapal yang membawa bantuan kemanusiaan dan aktivis ke Gaza.
Insiden tersebut menewaskan sembilan orang Turki. Aktivis lain meninggal karena luka-lukanya bertahun-tahun kemudian. Serangan itu terjadi di perairan internasional di Laut Mediterania.