Selasa 27 Jul 2021 06:44 WIB

Jadi Stafsus Mensesneg, Faldo: Siap Kalau Diminta Negara

Sebelum gabung pemerintah, Faldo aktif menyerang kinerja Anies Baswedan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Erik Purnama Putra
Faldo Maldini (kiri) bersama politikus muda lainnya yang tergabung di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Faldo Maldini (kiri) bersama politikus muda lainnya yang tergabung di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Faldo Maldini, resmi diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. Dia mengaku, mengaku siap mengemban tugas barunya tersebut.

"Ini panggilan merah putih. Kami siap sparing dan datang kalau diminta oleh negara," kata Faldo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (26/7).

Faldo menyampaikan, ia dilantik menjadi Staf Khusus Mensesneg per 14 Juli 2021. Dia memahami, situasi saat ini karena sedang pandemi Covid-19 snagat berat. Meski begitu, ia percaya Indonesia bisa menyelesaikan pandemi dengan sebaik-baiknya.

"Pesan ini yang perlu disampaikan, apa yang sudah dikerjakan untuk menang di menit tersisa perlu disampaikan kepada masyarakat," ujar mantan ketua BEM UI tersebut.

Faldo pun mengajak masyarakat untuk berperang melawan pandemi dan mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan. Dia berharap upaya tersebut bisa didukung oleh semua pihak.

"Optimisme masyarakat bukan hanya di tangan pemerintah, namun juga di tangan masyarakat," tutur Faldo.

Sebelum bergabung dengan PSI dan pemerintah, Faldo merupakan calon anggota legislatif (caleg) Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat V Kabupaten Bogor. Dia juga mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno ketika Pilpres 2019.

Setelah itu, Faldo keluar dari PAN dan bergabung dengan PSI. Dia mencoba peruntungan maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatra Barat, namun gagal lantaran tidak ada partai pemilik kursi yang mengusungnya.

Faldo pun berikutnya aktif bergabung dengan Cokro TV, dan kerap tampil di televisi yang menyerang kinerja Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan. Setelah itu, ia masuk lingkaran Istana dipercaya menjadi Staf Khusus Pratikno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement