Selasa 27 Jul 2021 06:52 WIB

Mayoritas Pasien Covid-19 Jawa Timur Pilih Isolasi Mandiri

Pasien Covid-19 di Jawa Timur enggan menggunakan fasilitas pemerintah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas melihat kesiapan fasilitas tempat tidur di Rumah Sakit Lapangan COVID-19 Asrama Haji di Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (24/7/2021). Pemkot Madiun menggunakan sebagian gedung di Asrama Haji tersebut untuk keperluan rumah sakit lapangan dengan kapasitas 182 tempat tidur guna menampung warganya yang terpapar COVID-19 seiring terus meningkatnya jumlah warga yang dinyatakan positif COVID-19.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas melihat kesiapan fasilitas tempat tidur di Rumah Sakit Lapangan COVID-19 Asrama Haji di Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (24/7/2021). Pemkot Madiun menggunakan sebagian gedung di Asrama Haji tersebut untuk keperluan rumah sakit lapangan dengan kapasitas 182 tempat tidur guna menampung warganya yang terpapar COVID-19 seiring terus meningkatnya jumlah warga yang dinyatakan positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Ada sekitar 28.493 jiwa yang tengah menjalani isolasi setelah dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Dari jumlah tersebut, ada sekitar 27.910 yang memilih menjalani isolasi mandiri di rumah. Hanya 583 orang yang menjalani isolasi di gedung atau fasilitas yang disediakan pemerintah. 

Baca Juga

 

 

"Sebenarnya angka isolasi banyak, tapi karena banyak yang tidak melapor, sehingga tidak masuk dalam data," kata Staf Ahli Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril Al Farabi di Surabaya, Senin (26/7). 

Jibril menjabarkan, dari 27.910 orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah, paling banyak berada di Surabaya, yakni sekitar 6.550 orang. Kemudian di Kabupaten Malang sebanyak 2.588 orang, Gresik 2.577 orang, dan Kota Malang 2.086 orang. 

Kemudian ada 1.727 orang di Sidoarjo, 1.530 di Kabupaten Ponorogo, 988 di Lumajang, 957 di Jombang, 924 di Kabupaten Kediri, 768 di Nganjuk, dan daerah lainnya rata-rata 100 hingga 500 orang. 

"Dari 38 kabupaten/ kota di Jatim, hanya empat daerah nihil orang isoman. Yakni Kabupaten Mojokerto, Madiun, Sumenep, dan Probolinggo," ujarnya.  

Jibril mengajak masyarakat yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah, untuk tetap melaporkan ke Satgas Covid-19 di daerah setempat. Tujuannya agar mereka terpantau, baik dari sisi kesehatan maupun obat-obatan. 

"Kita tahu bahwa banyak masyarakat Isoman kemudian meninggal, salah satunya karena tertutup dan tidal melapor ke Satgas. Sehingga tidak terpantau dan tiba-tiba meninggal," kata dia.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement