REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengungkapkan mayoritas negara bagian kemungkinan akan menerapkan fase empat atau fase terakhir dari strategi penanganan pandemi Covid-19 Malaysia paling cepat pada Oktober.

Muhyiddin menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan khusus anggota parlemen membahas Rencana Pemulihan Nasional (NRP) pemerintah, Senin (26/7).

“Dengan upaya berkelanjutan menerapkan proses pemulihan dan program imunisasi, yang saat ini berjalan lancar, kami berharap sebagian besar negara bagian akan beralih ke fase empat NRP pada awal Oktober,” kata Muhyiddin seperti dikutip dari Channel News Asia.

NRP yang diumumkan Muhyiddin pada 15 Juni memiliki tiga indikator bagaimana Malaysia dapat beralih dari fase pertama hingga keempat. Indikator itu yakni, kasus harian Covid-19, tingkat hunian unit perawatan intensif, dan tingkat vaksinasi.

Untuk dapat beralih ke fase keempat, kasus harian Covid-19 harus berada di bahwa 500, 60 persen populasi Malaysia telah divaksin secara penuh, serta kapasitas layanan kesehatan publik berada pada tingkat aman dengan tempat tidur ICU yang cukup.

Muhyiddin juga mengungkapkan program vaksinasi nasional Covid-19 akan ditingkatkan. Dengan begitu, target seluruh orang dewasa divaksin penuh dapat tercapai lebih cepat yaitu Oktober.

Pemerintah Malaysia awalnya menargetkan 80 persen orang dewasa divaksin secara penuh pada kuartal pertama 2022. Malaysia telah menyuntikkan lebih dari 17,3 juta dosis vaksin sejak program vaksinasi dimulai Maret lalu. Data otoritas kesehatan Malaysia mencatat 11,7 juta orang atau 36,1 persen dari populasi telah menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19.

Sementara, 5,5 juta orang atau 16,9 persen dari total populasi telah divaksin secara penuh. Malaysia memiliki total 1.027.954 kasus Covid-19 dengan tambahan 14.516 pasien baru pada Senin.