REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) dengan berbagai cara.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, BNI memberikan informasi kepada keluarga penerima manfaat (KPM) untuk mencairkan seluruh bansos yang telah diterima, yaitu program sembako atau bantuan pangan nontunai (BPNT) dalam tiga tahap sekaligus mulai dari tahap VII, VIII, dan hingga IX. Selain itu disalurkan juga bansos program keluarga harapan (PKH) satu tahap.
"Adapun upaya lainnya, mengingatkan e-Warong atau Agen46 penyalur bansos untuk memastikan stok sembako telah tersedia dengan harga wajar, dan memastikan kesiapan mesin EDC pada e-Warong atau Agen46," ujar Royke dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (27/7).
BNI juga memastikan ATM BNI di seluruh Indonesia bisa beroperasi 24 jam dengan stok uang yang selalu terjaga. BNI, lanjut Royke, mengingatkan untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (5M) saat petugas BNI atau KPM bertransaksi di e-Warong atau Agen46 maupun ATM.
Royke menyebut, BNI telah menyiapkan lebih dari 51.000 Agen46 penyalur bansos dan lebih dari 17 ribu mesin ATM yang bisa digunakan sebagai tempat transaksi bansos oleh KPM. Ia mengimbau kepada seluruh KPM penerima bansos untuk segera mencairkan semua bansos yang sudah masuk rekening atau dompet digital masing masing, baik program Sembako yang sudah masuk dalam tiga tahap dan atau bansos PKH yang sudah masuk satu tahap.
"Kami mengimbau penerima bansos untuk segera mencairkan bantuan baik di e-Warong, Agen46, maupun ATM BNI yang tersebar di seluruh Indonesia," ucap Royke.