REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, memastikan vaksin Covid-19 yang digunakan untuk anak adalah Sinovac bukan AstraZeneca. Hal ini sekaligus meralat pernyataan Rahmat sebelumnya yang menyebut akan menggunakan AstraZeneca untuk vaksinasi anak-anak.
“Kemenkes tidak merekomendasikan vaksin anak pakai AstraZeneca, ya sudah tidak apa-apa kita pakai Sinovac,” kata Rahmat, Selasa (27/7).
Rahmat menjelaskan, alokasi vaksin AstraZeneca untuk Pemkot Bekasi jumlahnya ada 20 ribu dosis. Rencananya, jumlah tersebut akan digunakan untuk pegawai perusahaan dan institusi.
“Pegawai perusahaan dan badan institusi dari yang memohon itu ada sekitar 29.871 sasaran berarti kan masih kurang 9.871 karena baru dapat 20.000," jelas dia.
Sejauh ini lanjut dia, alokasi vaksin Sinovac memang belum dikirim pemerintah pusat untuk Kota Bekasi. Rahmat menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak dilakukan secara bertahap menggunakan stok vaksin Sinovac yang ada di Kota Bekasi.
"Bisa jalan (vaksinasi anak) dengan stok yang ada kita bertahap, ya kan enggak mungkin dibikin sekaligus," tegasnya.
Adapun, jumlah alokasi vaksin untuk anak menyasar 134.000 jiwa. Angka itu dihitung dari jumlah pelajar tingkat SMP sederajat di Kota Bekasi yang menjadi sasaran vaksin.
"Ada sekitar 134.000 lebih itu anak yang tercatat di sekolah belum anak yang tidak tercatat, kan artinya lebih dari itu," jelas dia.