Selasa 27 Jul 2021 16:06 WIB

Nikmati Permainan Jadi Kunci Kemenangan Ahsan/Hendra

Ahsan/Hendra keluar sebagai juara Grup D tunggal putra bulu tangkis Olimpiade Tokyo.

Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan mengembalikan kok ke arah ganda putra Korea Solgyu Choi dan Seungjae Seo dalam penyisihan Grup D Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Selasa (27/7/2021). Ahsan dan Hendra berhasil menjadi juara grup D setelah menang 21-12, 19-21, 21-18 atas Solgyu Choi dan Seungjae Seo.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan mengembalikan kok ke arah ganda putra Korea Solgyu Choi dan Seungjae Seo dalam penyisihan Grup D Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Selasa (27/7/2021). Ahsan dan Hendra berhasil menjadi juara grup D setelah menang 21-12, 19-21, 21-18 atas Solgyu Choi dan Seungjae Seo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan keluar sebagai juara grup D ganda putra bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 usai memborong tiga kemenangan dari tiga pertandingan. Terakhir, Ahsan/Hendra menyudahi perlawanan wakil Korea Selatan, Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae, 21-12, 19-21, dan 21-18 dalam laga yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Selasa (27/7) siang.

The Daddies, julukan Ahsan/Hendra, membuka laga dengan sangat baik. Unggul 11-5 di interval sebelum menutupnya dengan keunggulan 21-12. Ahsan/Hendra yang hanya membutuhkan satu gim kemenangan untuk lolos ke perempa tfinal, mengungkapkan kunci kemenangannya.

Baca Juga

"Hari ini kami memang sudah siap menghadapi mereka. Kuncinya mengambil satu gim dulu untuk memastikan lolos. Jadi bisa lebih enjoy mainnya. Alhamdulillah tadi kami bisa ambil gim pertama dan ke sananya lebih lepas. Penting sekali memenangkan pertandingan ini," ungkap Ahsan seusai pertandingan.

"Jadi kami memang sudah siap, dari kemarin setelah lawan Malaysia fokusnya langsung kami pindahkan ke laga ini. Kami tadi banyak main penempatan bola ya dan coba mengontrol permainan depannya, sengaja tidak main kencang terus karena kalau main kencang mereka lebih enak karena pertahanannya rapat lalu bisa balik menyerang," sambung Hendra.

Pada gim kedua, momentum berbalik. Choi/Seo bermain lebih menyerang dan berhasil memaksa gim ketiga dimainkan.

"Di gim kedua mereka mengubah pola dengan bermain lebih menyerang dan kondisi lapangan kami sedikit kalah angin jadi serangan mereka terasa lebih kuat," ujar Ahsan.

"Selain itu kami juga startnya terlalu lambat jadi mereka bisa pegang kendali permainan," timpal Hendra.

Di gim ketiga, Ahsan/Hendra bermain lebih enjoy dan berhasil merebut kembali kendali pertandingan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement