Selasa 27 Jul 2021 16:28 WIB

Susahnya Muslim Mencari Kerja di Jerman

Nama Turki dan jilbab kerap menjadi alasan banyak perusahaan menolak mereka.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Susahnya Muslim Mencari Kerja di Jerman
Foto: weaselzippers.us
Susahnya Muslim Mencari Kerja di Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak perusahaan di Jerman enggan mempekerjakan Muslim. Jika pun ada, banyak dari perusahaan yang meminta agar identitas muslim mereka di kesampingkan. 

Hal ini diungkapkan, Hilal Akdeniz saat ia bekerja di call center manajemen aset Frankfurt. Akdeniz, yang saat itu masih sekolah, dipanggil untuk mengobrol dengan bosnya yang lantas membujuk agar ia mengubah namanya saat berbicara dengan klien di telepon. 

Baca Juga

Bosnya meminta ia mengganti nama menjadi Müller, Meier, atau Schmidt yang terdengar sebagai nama Jerman. Pasalnya, nama Turkinya akan membuat pelanggan pergi.

"Itu merampas sebagian identitas saya," kata Akdeniz dilansir dari Qantara, Selasa (27/7).

Akdeniz (41 tahun) adalah warga Jerman yang lahir, dibesarkan dan dididik di Jerman. Namun demikian, dia didorong tidak menggunakan nama aslinya.

Akdeniz bukan satu-satunya. Hal yang sama juga dialami oleh muslimah yang hendak melamar kerja. Nama Turki dan jilbab kerap menjadi alasan banyak perusahaan menolak mereka.

Menurut sebuah studi oleh Institute of Labor Economics (IZA) di Bonn, para muslimah ini harus mengajukan rata-rata sekitar empat kali lebih banyak aplikasi daripada perempuan non-Muslim untuk dipanggil wawancara. Bahkan jika mereka memiliki tingkat kualifikasi yang sama.

Beberapa bahkan menghadapi permusuhan terbuka. Misalnya pada Desember 2019, pengadilan perburuhan regional memberikan kompensasi kepada seorang ibu tunggal yang telah melamar posisi magang sebagai konsultan pajak setelah menghentikan studi universitasnya. Foto lamarannya menunjukkan dia mengenakan jilbab.

Konsultan pajak lantas menolak permohonan tersebut. Alasannya: "Saya berasumsi lamaran aplikasi Anda tidak serius dan Anda bermaksud menggunakannya untuk mendukung klaim manfaat Anda." Dia melanjutkan: "Jika Anda ingin mengajukan lamaran serius di masa depan, buang 'tutup kepala' Anda."

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement