Selasa 27 Jul 2021 16:32 WIB

Kelompok Tani di Jaksel Jadi Solusi Ketahanan Pangan

Terdapat 114 poktan di Jaksel yang menjadi wadah untuk memenuhi pangan perkotaan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kawasan Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (15/12), yang dijadikan Pemkot Jaksel sebagai lokasi lahan pertanian perkotaan (urban farming).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kawasan Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (15/12), yang dijadikan Pemkot Jaksel sebagai lokasi lahan pertanian perkotaan (urban farming).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengoptimalkan 114 kelompok tani (poktan) yang tersebar di 10 kecamatan, sebagai salah satu program ketahanan pangan perkotaan.

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jaksel, Hasundungan A Sidabalok mengatakan, keberadaan kelompok tani  diharapkan menjadi wadah untuk memenuhi pangan perkotaan, terutama pada masa pandemi Covid-19.

"Dengan jumlah penduduk DKI Jakarta lebih dari 10 juta jiwa kita mempunyai tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Kita di Jakarta Selatan memiliki tanggung jawab untuk menekan pasokan pangan dari wilayah lain apalagi pada pandemi saat ini," kata Sidabalok saat dihubungi di Jakarta, Selasa (27/7).

Selain 114 poktan tersebut, dia juga menyampaikan terdapat delapan kelompok pekarangan pangan lestari (P2L) yang juga berperan meningkatkan produksi pangan perkotaan yang berkualitas. Semua poktan dan P2L tersebut, kata Sidabalok, mendapat arahan dan bimbingan dari Sudin KPKP Jaksel.

Adapun proses menjalankan program, menurut Sidabalok, para poktan akan dibina memanfaatkan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan rumah tangga. Pada akhirnya, berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

"Poktan ini ikut berperan dalam program ketahanan pangan perkotaan di wilayah Jaksel, dengan memberikan atau menjual produk-produk yang dihasilkan dengan harga murah sehingga kebutuhan masyarakat di sekitar poktan dapat terpenuhi," kata Sidabalok.

Dia pun berharap keberadaan poktan tersebut dapat meningkatkan produktivitas panen agar dapat membantu mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari wilayah lain terutama pada pandemi saat ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement