Selasa 27 Jul 2021 16:36 WIB

Anies: Masker dan Makan tak Bisa Disatukan

Aturan makan 20 menit hanyalah salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19. 

Rep: Flori Sidebang / Red: Ratna Puspita
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan merespons aturan warung makan dan sejenisnya boleh melayani makan di tempat (dine in) dengan batasan waktu 20 menit. Aturan itu tertuang dalam Instruksi Mendagri dan Keputusan Gubernur DKI seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19 di DKI Jakarta resmi diperpanjang hingga 2 Agustus 2021. (Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan)
Foto: Republika/Febryan. A
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan merespons aturan warung makan dan sejenisnya boleh melayani makan di tempat (dine in) dengan batasan waktu 20 menit. Aturan itu tertuang dalam Instruksi Mendagri dan Keputusan Gubernur DKI seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19 di DKI Jakarta resmi diperpanjang hingga 2 Agustus 2021. (Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan merespons aturan warung makan dan sejenisnya boleh melayani makan di tempat dengan batasan waktu 20 menit. Aturan itu tertuang dalam Instruksi Mendagri dan Keputusan Gubernur DKI seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 Covid-19 di DKI Jakarta resmi diperpanjang hingga 2 Agustus 2021. 

Anies mengatakan, aturan yang membatasi waktu makan di tempat selama 20 menit hanyalah salah satu bentuk upaya pencegahan penularan virus corona. "Ini adalah usaha untuk mencegah penularan. Jadi intinya makan secukupnya, jangan nongkrong, lalu pulang," kata Anies di Jakarta Pusat, Selasa (27/7). 

Baca Juga

Sebab, ia menjelaskan, penggunaan masker dan kegiatan makan merupakan dua hal yang tidak bisa dilakukan secara bersamaan. Sehingga saat makan, masker yang digunakan harus dilepaskan terlebih dahulu.  

"Karena makan dan (menggunakan) masker itu enggak bisa jadi satu. Bisa enggak pakai masker dan makan? Enggak bisa. Masker dan makan itu tidak pernah bisa disatukan," jelasnya. 

"Saya pengen lihat kalau ada inovasi, tapi belum ada. Karena itu, ketika lepas masker, enggak usah dimenitin, ya sesebentar mungkin," imbuhnya.

Anies pun mengaku ia mendapatkan banyak pertanyaan dari warganet melalui beberapa akun media sosial miliknya mengenai kemungkinan seseorang makan di tempat makan, seperti di warteg dalam waktu 20 menit. Menurut dia, hal itu bisa saja dilakukan. 

Sebab, Anies menilai, durasi yang dibutuhkan untuk menghabiskan makanan sebenarnya tidak terlalu lama. Namun, aktivitas diluar makan yang justru membutuhkan waktu lebih lama. 

"Sebenarnya kalau makan itu, makannya sih mungkin tidak terlalu lama. Cuma ngobrolnya yang biasanya panjang," jelas dia. 

Ia pun tidak mempermasalahkan pembatasan waktu yang telah ditetapkan. Namun, Anies menekankan, hal yang harusnya dilakukan adalah mengurangi interaksi secara langsung untuk mencegah potensi penularan virus corona. 

"Jadi begini, buat saya bukan soal 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, tapi soal sesedikit mungkin berinteraksi yang berpotensi penularan," tutur dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement