Selasa 27 Jul 2021 17:11 WIB

4 Manfaat Sholat Berjamaah dari Pahala Hingga Surga

Sholat berjamaah lebih utama dibandingkan dengan sholat sendirian

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Sholat berjamaah lebih utama dibandingkan dengan sholat sendirian. Ilustrasi sholat jamaah
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sholat berjamaah lebih utama dibandingkan dengan sholat sendirian. Ilustrasi sholat jamaah

REPUBLIKA.CO.ID, – Sholat merupakan rukun Islam kedua yang memiliki kedudukan tinggi dalam agama ini. Terlebih dalam sholat berjamaah yang dilakukan oleh seorang mukmin, ada beragam tujuan yang akan menghasilkan kebaikan pada dirinya. 

1. Bagi orang yang sholat berjamaah maka akan disiapkan surga baginya. 

Baca Juga

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ، أَوْ رَاحَ، أَعَدَّ اللهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلًا، كُلَّمَا غَدَا، أَوْ رَاحَ "Barang siapa pergi ke masjid pada awal dan akhir siang, maka Allah akan menyiapkan baginya tempat dan hidangan di surga setiap kali dia pergi." (HR Bukhari dan Muslim).

2. Sholat berjamaah 27 derajat lebih baik, dari Ibnu Umar, Rasulullah ﷺ bersabda:

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً "Sholat  berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada sholat sendirian." (HR  Al-Bukhari).

3. Rajin sholat berjamaah juga artinya mengikuti generasi awal Islam yang rajin berjamaah. Terdapat sebuah atsar dari dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu, beliau berkata: 

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ غَدًا مُسْلِمًا فَلْيُحَافِظْ عَلَى هَؤُلاَءِ الصَّلَوَاتِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ فَإِنَّ اللَّهَ شَرَعَ لِنَبِيِّكُمْ -صلى الله عليه وسلم- سُنَنَ الْهُدَى وَإِنَّهُنَّ مِنْ سُنَنِ الْهُدَى وَلَوْ أَنَّكُمْ صَلَّيْتُمْ فِى بُيُوتِكُمْ كَمَا يُصَلِّى هَذَا الْمُتَخَلِّفُ فِى بَيْتِهِ لَتَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ لَضَلَلْتُمْ

"Barangsiapa yang ingin bergembira ketika berjumpa dengan Allah besok dalam keadaan muslim, maka jagalah sholat ini (yakni sholat jamaah) ketika diseru untuk menghadirinya. Karena Allah telah mensyariatkan bagi Nabi kalian SAW sunanul huda (petunjuk Nabi). Dan sholat jamaah termasuk sunanul huda (petunjuk Nabi).

Seandainya kalian sholat di rumah kalian, sebagaimana orang yang menganggap remeh dengan sholat di rumahnya, maka ini berarti kalian telah meninggalkan sunnah (ajaran) Nabi kalian. Seandainya kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian, niscaya kalian akan sesat." (HR Muslim).

4. Sholat berjamaah juga bertujuan untuk mendapat pahala yang berlipat ganda, menaikkan derajatnya dan malaikat bershalawat kepadanya. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

 صَلَاةُ الرَّجُلِ فِـي الْـجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَىٰ صَلَاتِهِ فِـيْ بَيْتِهِ ، وَفِـيْ سُوْقِهِ ، خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ ضِعْفًا ، وَذٰلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةٌ ، فَإِذَا صَلَّىٰ  لَمْ تَزَلِ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّـيْ عَلَيْهِ مَا دَامَ فِـيْ مُصَلَّاهُ: اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ ، اَللّٰهُمَّ ارْحَمْهُ ، وَلَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِـيْ صَلَاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلَاةَ. 

"Sholat seorang laki-laki dengan berjamaah akan dilipat-gandakan 25 (dua puluh lima) kali lipat daripada sholat yang dilakukan di rumah dan di pasarnya. Yang demikian itu, apabila seseorang berwudhu, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian keluar menuju ke masjid, tidak ada yang mendorongnya untuk keluar menuju masjid kecuali untuk melakukan sholat.

Tidaklah dia melangkahkan kakinya, kecuali dengan satu langkah itu derajatnya diangkat, dan dengan langkah itu dihapuskan kesalahannya. Apabila dia sholat dengan berjamaah, maka malaikat akan senantiasa bershalawat (berdoa) atasnya, selama dia tetap di tempat sholatnya (dan belum batal).

Malaikat akan bershalawat untuknya, 'Ya Allah! Berikanlah shalawat kepadanya. Ya Allah, berikanlah rahmat kepadanya'. Salah seorang di antara kalian tetap dalam keadaan sholat (mendapatkan pahala sholat) selama ia menunggu datangnya waktu sholat." (HR Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Dawud).   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement