Kematian Covid-19 Harian di Yogya Catatkan Rekor Baru
Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Bayu Hermawan
Pemakaman pasien meninggal akibat Covid-19 (ilustrasi) | Foto: AP/Tatan Syuflana
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus kematian pasien Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan signifikan dengan bertambah 104 orang, pada Selasa (27/7). Angka ini merupakan rekor kematian Covid-19 harian tertinggi di Yogyakarta.
Kepala Bidang Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, mengatakan dengan penambahan tersebut total kasus kematian di DI Yogyakarta menjadi 3.107 kasus. Ia menjelaskan 104 kasus kematian Covid-19 ini dilaporkan di lima kabupaten/kota di DIY. Kota Yogyakarta menyumbang tertinggi yakni 40 kasus.
Di Kabupaten Sleman dilaporkan 25 kasus kematian Covid-19, 24 kasus di Kabupaten Gunungkidul, 13 kasus di Kabupaten Bantul dan dua kasus di Kabupaten Kulon Progo. "Persentase kasus meninggal dunia di DIY saat ini 2,82 persen," ucap Ditya, Selasa (27/7).
Tidak hanya itu, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga terus meningkat signifikan dengan penambahan 2.732 kasus baru. Ribuan kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap 9.158 spesimen dari 9.135 orang.
Berdasarkan domisili, Bantul menyumbang tertinggi kasus baru yang mencapai 1.058 kasus. Disusul Sleman yang menyumbang 528 kasus baru, Kota Yogyakarta menyumbang 433 kasus baru, 424 kasus baru disumbang Kulon Progo dan 289 kasus baru disumbang Gunungkidul.
"Total kasus positif di DIY saat ini sudah mencapai 110.177 kasus," ujar Ditya.
Ditya menyebut, sebagian besar kasus baru tersebut merupakan hasil pelacakan (tracing) kontak kasus. Setidaknya, 2.386 kasus baru merupakan tracing kontak.
Sedangkan, 312 kasus baru merupakan riwayat periksa mandiri dan sembilan kasus baru dari riwayat skrining karyawan kesehatan. Namun, riwayat dari 25 kasus baru lainnya belum diketahui.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, tingginya kasus baru yang disumbang oleh Bantul dikarenakan testing (pemeriksaan) yang cukup tinggi. Selain itu, juga dikarenakan adanya pelaporan kasus yang tertunda.
"Beberapa kasus pending (tertunda), artinya beberapa waktu lalu ada beberapa kasus belum masuk ke dalam sistem. Jadi baru masuk saat ini," kata Berty.
Sementara itu, kesembuhan Covid-19 di DIY juga turut meningkat yang pada 27 Juli ini dilaporkan 1.126 kasus sembuh. Secara kumulatif, kesembuhan di DIY sudah mencapai 72.315 kasus dengan persentase 65,64 persen.
Tambahan kesembuhan tersebut juga dilaporkan di lima kabupaten/kota, tertinggi di Sleman sejumlah 388 kasus. 290 kasus sembuh dilaporkan di Kota Yogyakarta, 206 kasus sembuh di Bantul, 136 kasus sembuh di Gunungkidul dan 106 kasus sembuh di Kulon Progo.
Terkait dengan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 yang ada di DIY sudah mencapai 1.565 bed, yang terdiri dari 259 bed critical (ICU) dan 1.306 bed non critical (isolasi).
Total tempat tidur yang disediakan di 27 rumah sakit rujukan yang ada saat ini mencapai 1.780 tempat tidur, dengan rincian 318 bed critical dan 1.462 bed non critical. Artinya, BOR saat ini di DIY menyentuh angka 87,92 persen. Persentase untuk masing-masing keterisian bed critical dan non critical di DIY saat ini 81,45 persen dan 89,33 persen.