Selasa 27 Jul 2021 19:13 WIB

Wiku Minta Daerah Perbaiki Kasus Selama PPKM

Perpanjangan PPKM hingga 2 Agustus untuk menekan angka kenaikan kasus yang tinggi.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh kepala daerah agar melakukan perbaikan penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya selama perpanjangan PPKM diberlakukan. Ia mengatakan, perpanjangan PPKM Level 1-4 yang berlaku sejak 26 Juli-2 Agustus ini dilakukan untuk menekan angka kenaikan kasus yang tinggi. (Foto: Wiku Adisasmito)
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh kepala daerah agar melakukan perbaikan penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya selama perpanjangan PPKM diberlakukan. Ia mengatakan, perpanjangan PPKM Level 1-4 yang berlaku sejak 26 Juli-2 Agustus ini dilakukan untuk menekan angka kenaikan kasus yang tinggi. (Foto: Wiku Adisasmito)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh kepala daerah agar melakukan perbaikan penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya selama perpanjangan PPKM diberlakukan. Ia mengatakan, perpanjangan PPKM Level 1-4 yang berlaku sejak 26 Juli-2 Agustus ini dilakukan untuk menekan angka kenaikan kasus yang tinggi.

“Perbaikan kasus tetap harus dilakukan selama perpanjangan PPKM ini,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (27/7).

Baca Juga

Wiku pun meminta seluruh gubernur di provinsi Jawa dan Bali agar terus mempertahankan penurunan kasus yang sudah terjadi selama satu minggu terakhir ini. Selain itu, penanganan kasus khususnya pada pasien di ruang isolasi, intensif, dan IGD perlu ditingkatkan agar kematian dapat menurun.

Sedangkan untuk kepala daerah di provinsi yang bukan Jawa dan Bali agar tak lengah terhadap upaya pengendalian kasus. Khususnya, lima provinsi penyumbang kasus tertinggi yakni Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Riau, NTT, dan Sulawesi Selatan.

Pemerintah daerah juga diminta agar melakukan pengawasan protokol kesehatan secara ketat serta menindak tegas pelanggar aturan. “Kita tidak boleh lengah dengan status kebijakan yang diimplementasikan di wilayah kita masing-masing,” ucap dia.

Wiku berharap agar pemerintah daerah mengawasi status level di wilayahnya masing-masing dan tak merasa aman terhadap potensi penularan kasus. Ia mengingatkan, jika pemerintah daerah tak menjaga perkembangan kasusnya dengan baik, maka kasus di wilayahnya berpotensi akan melonjak dan masuk pada level 4.

Pada hari ini, Satgas Covid-19 mengumumkan kenaikan angka kasus meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai angka tertinggi, yakni sebanyak 2.069 kasus. Angka ini melebihi angka tertinggi sebelumnya yang tercatat pada 23 yang mencapai 1.566 orang.

Dengan penambahan kasus kematian pada hari ini, total kasus kematian di Indonesia selama pandemi Covid-19 terjadi telah menembus 86.835 orang. Sementara itu, penambahan kasus positif pada hari ini tercatat sebesar 45.203 orang dan menjadikan total kumulatif kasus mencapai 3.239.936. 

Sebanyak 270.434 spesimen dari 180.202 orang telah diperiksa. Angka positivity rate orang harian mencapai sebesar 25,08 persen.

Untuk kasus aktif, Satgas justru melaporkan terjadinya penurunan kasus yang sebesar 3.994 sehingga total kasus aktif yang masih dalam perawatan menjadi 556.281 kasus. Kabar baiknya, kasus kesembuhan juga mencetak rekor terbarunya yakni sebesar 47.128 orang. Total kasus kesembuhan hingga hari ini pun tercatat sebesar 2.596.820. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement