REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barcelona dan Neymar telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri sejumlah perselisihan lama dengan cara damai. Neymar terlibat dalam banyak pertempuran hukum sengit dengan mantan klubnya setelah bergabung dengan Paris Saint-Germain pada 2017.
Penyerang Brasil itu menuntut agar Barcelona membayar bonus perpanjangan yang diduga belum diterimanya, sementara raksasa Katalunya ini membalas dengan menuntut pemain berusia 29 tahun itu karena melanggar kontrak.
Proses hukum berlarut-larut selama bertahun-tahun tanpa ada tanda-tanda penyelesaian yang lengkap. Namun Barcelona telah merilis pernyataan yang mengonfirmasi bahwa kesepakatan di luar pengadilan telah dicapai untuk mengakhiri permusuhan antara kedua pihak.
"Barcelona telah mengakhiri di luar pengadilan dengan cara damai berbagai kasus perburuhan dan litigasi perdata yang terbuka dengan pemain Brasil, Neymar," tulis pernyataan itu, dikutip dari Mirror, Selasa (27/7).
"Dengan demikian, kesepakatan transaksional antara klub dan pemain telah ditandatangani untuk mengakhiri kasus hukum yang tertunda antara kedua pihak."
Waktu Neymar bersama Barcelona dipenuhi kontroversi sejak kedatangannya yang sensasional dari Santos pada 2013. Barca mengklaim mereka membayar 57 juta euro untuk mengontraknya dari klub Brasil, tetapi kemudian muncul biaya transfer di kisaran 80 juta euro.
Mantan presiden Barca Sandro Rosell mengundurkan diri pada 2014 setelah gugatan di Spanyol mengklaim biaya kesepakatan disembunyikan dalam kontrak palsu.
Sebagai bagian dari dugaan aktivitas penipuan, ayah Neymar dikatakan telah menerima persentase besar dari biaya akhir melalui perusahaan miliknya. Barcelona kemudian didakwa dengan penipuan pajak dan klub berusaha menyelamatkan muka dengan membayar 13,6 juta euro untuk menutup kasus ini.
Sementara itu, DIS Esporte juga mengajukan gugatan yang mengklaim bahwa mereka belum dibayar dari kesepakatan tersebut meskipun memiliki 40 persen hak ekonomi Neymar di Santos.
Kontroversi lebih lanjut mengikuti transfer Neymar ke PSG pada 2017 atas bonus perpanjangan 43 juta euro yang termasuk dalam kontrak yang ia tandatangani dengan Barcelona tahun sebelumnya. Dia menerima 14 juta euro sebelum berangkat ke Parc des Princes dan menuntut Barcelona membayar sisa jumlah tersebut.