Selasa 27 Jul 2021 21:39 WIB

UMKM Pahlawan di Tengah Pandemi

Pemerintah memprioritaskan penyelamatan UMKM.

Ketua Umum Intani Guntur Subagja (kanan) menjadi narasumber webinar Pelatihan UMKM Brilian yang diadakan oleh BRI Research Institute, Kamis (22/7).
Foto: Dok Intani
Ketua Umum Intani Guntur Subagja (kanan) menjadi narasumber webinar Pelatihan UMKM Brilian yang diadakan oleh BRI Research Institute, Kamis (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebagian besar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) turut terdampak pandemi Covid-19. Namun, sebagaimana yang terjadi pada krisis-krisis sebelumnya, UMKM terus berusaha bertahan dan menjadi penyelamat ekonomi nasional.

"Dari beberapa kali krisis, UMKM menjadi pahlawan ekonomi nasional,"ungkap Ketua Umum Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) Guntur Subagja  saat membuka webinar Pelatihan UMKM Brilian yang diselenggarakan BRI Research Institute, Kamis, 22/7/2021.

Guntur, yang juga menjabat asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, menyampaikan pemerintah memprioritaskan penyelamatan UMKM, di  antaranya melalui program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), KUR (Kredit Usaha  Rakyat) dan lainnya.

Ia menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memiliki re-fokusing tugas antara lain akselerasi pengembangan UMKM, pengembangan industri halal, dan ekonomi syariah. "Pak Wapres sangat mendorong akselerasi UMKM naik kelas," ungkapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (26/7).

Guntur menyebutkan, UMKM tumbuh dan berkembang secara mandiri. Pemerintah membangun ekosistem, infrastruktur, dan suprastruktur, untuk pengembangan UMKM.

Saat ini terdapat 64 juta UMKM di Indonesia. Namun, mayoritas adalah usaha mikro. "Sebanyak 97 persen adalah usaha mikro yang mempekerjakan sekitar 107 juta orang," papar Guntur yang juga ketua Center for Strategic Policy (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.

Ketua Umum Intani  ini memaparkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan adalah sektor yang tumbuh di tengah pandemi Covid-19. Produksi beras mengalami surplus dan ekspor perikanan meningkat 12 persen.

Pelatihan UMKM Brilian yang dipandu moderator Prisca Niken mengusung tema "Budidaya Ikan Air Tawar" dengan narasumber Budi Mulia dan Andi Siradjudin  dari De-Heus Indonesia, serta Dede Fauzan, pemilik Rumah Ikan Pewaris Negeri.

Budi Mulia,  dan Dede Fauzan melihat potensi perikanan budidaya di Indonesia sangat besar. Dan, di tengah pandemi Covid-19 permintaan ikan meningkat signifikan, termasuk untuk meningkatkan imun masyarakat.

"Budidaya ikan memiliki potensi sangat besar. Suatu saat kita akan kembali ke alam, back to nature, dan ketahanan pangan menjadi tulang punggung negara kita," jelas Dede.

Budi Mulia menjelaskan budidaya ikan air tawar harus didukung pola budidaya yang baik dengan pakan berkualitas dan didukung teknologi perikanan.

Webinar diikuti sekitar 200 orang  pengusaha UMKM melalui aplikasi Zoom webinar, dan ratusan orang lainnya mengikuti melalui kanal Youtube.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement