Rabu 28 Jul 2021 06:56 WIB

10 Juta Dolar AS dari UEA untuk Bangun Masjid Christchurch

Masjid Linwood Christchurch Selandia Baru akan dibangun

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid Linwood Christchurch Selandia Baru akan dibangun . Ilustrasi polisi berjaga di depan Masjid Al Noor di Christchurch.
Foto: AP/Mark Baker
Masjid Linwood Christchurch Selandia Baru akan dibangun . Ilustrasi polisi berjaga di depan Masjid Al Noor di Christchurch.

REPUBLIKA.CO.ID, CHRISTCHURCH – Yayasan Uni Emirat Arab (UEA) mendonasikan 10 juta dolar AS untuk pembangunan masjid bekas serangan teror Christchurch, Selandia Baru. 

Pihak yayasan meminta Arsitek Australia untuk merancang masjid dan pusat Islam demi memperingati kejadian teror yang menewaskan 51 orang. Nantinya, masjid baru akan menggantikan Linwood Islamic Center di Christchurch.

Baca Juga

Imam Linwood Abdul Lateef mengungkapkan rasa senangnya saat mengetahui pembangunan kembali masjid setelah serangan pada 15 Maret 2019 lalu. “Yayasan Amal dan Kemanusiaan Zayed berjanji untuk membangun masjid terbaik di Selandia Baru,” kata Lateef.

Dilansir Stuff, Rabu (28/7), yayasan tersebut didirkan oleh Sheikh Zayed bin Sultan al-Nahyan dengan dana abadi sebesar 1,4 miliar dolar Amerika yang digunakan untuk proyek amal dan kemanusiaan di seluruh dunia. 

Baru-baru ini mereka membangun masjid senilai 50 juta dolar Amerika di Irak dan rumah sakit penelitian kanker senilai 150 juta dolar Amerika di Texas.

Lateef mengatakan perwakilan Uni Emirat Arab terkejut melihat kondisi masjid Linwood yang hancur ketika mereka mengunjungi Christchurch setelah serangan teror. Sebulan kemudian, Lateef diberi tahu pihak yayasan bahwa mereka akan membantu untuk pembangunan masjid.

“Semua Muslim senang ketika tahu tentang berita itu,” ujar dia. Juru Bicara Yayasan Taofik El Idrissi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendanai proyek tersebut.

Masjid baru akan menjadi masjid terbesar di Selandia Baru. Namun, pandemi Covid-19 membuat proyek itu tertunda. Saat ini, pihak yayasan tengah mencari cara untuk segera menandatangani proyek dari jarak jauh dan mendesain bangunan hingga selesai.

Diharapkan konstruksi akan dimulai pada akhir tahun dan memakan waktu 14 bulan untuk menyelesaikannya. Sebuah bangunan tua di depan masjid akan segera dibongkar sehingga laporan geoteknik bisa diselesaikan.

Proyek ini akan mencakup masjid baru seluas 325 meter persegi yang mempromosikan perdamaian dan persatuan. Pusat tersebut akan mencakup kantor, ruang kuliah, ruang serbaguna, dua apartemen, dan tiga ruang ritel.

Arsitek Australia Dr Hasan Alijagic mengatakan dia akan mengerahkan segala kemampuannya dalam proyek ini. “Jika itu untuk Christchurch, itu akan menjadi suatu kehormatan bagi saya untuk melakukannya,” ucap dia. n Meiliza Laveda  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement