REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Satgas Covid DIY melakukan kunjungan ke Universitas Amikom Yogyakarta. Civitas akademika Amikom mengapresiasi kunjungan tersebut sebagai bentuk positif perhatian pemerintah atas komitmen Amikom dalam rangka mendukung kebijakan PPKM.
Ketua Satgas Covid Amikom, Muhammad Rudyanto Arief mengatakan, Amikom mendukung upaya-upaya penurunan angka covid DIY, khususnya di lingkungan kampus. Berbagai langkah juga sudah dilakukan Amikom dalam rangka menghadapi pandemi.
Sejak awal masa pandemi, Tim Satgas Covid Amikom selalu melakukan monitoring implementasi peraturan internal kampus soal pencegahan penularan Covid-19. Pada gelombang pertama, Rektor Amikom mengeluarkan surat edaran perkuliahan daring.
Termasuk, Rudyanto, kegiatan dosen dan tendik agar dilakukan dari rumah (WFH). Langkah awal itu diambil berdasarkan data-data ilmiah, sambil terus mengikuti arahan-arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat itu.
Sebelum gelombang kedua Covid ini yang kemudian diikuti kebijakan PPKM Jawa-Bali, pembahasan mengenai pencegahan penularan covid selalu jadi salah satu tema utama yang dibahas. Bahkan, hampir dalam setiap rapat daring pimpinan kampus.
"Mulai dari metode pencegahan, strategi mitigasi ketika ada civitas akademika yang sakit maupun isolasi mandiri (isoman), bahkan setiap insan kampus juga diminta kampanye tiap hari agar tetap menjaga prokes dan stay at home," kata Rudyanto, Rabu (28/7).
Untuk mendukung vaksinasi, Amikom juga sudah melakukan vaksinasi massal yang dilakukan 3-5 Mei dan 3 Juni di Auditorium UPN Yogyakarta. Diikuti 304 orang civitas akademika dari dosen, tendik, staf administrasi dan Yayasan Amikom.
Pada kesempatan itu, Tim IT Amikom juga berkontribusi dalam membantu program Dinkes Sleman untuk vaksinasi massal di seluruh wilayah Sleman. Ia menekankan, mitigasi dan vaksinasi jadi bukti kesiapan untuk perkuliahan daring dan luring."Hal ini tentu saja dengan tetap mengikuti kebijakan dari pemerintah terkait dengan penanganan wabah Covid-19 di Indonesia," ujar Rudyanto.