REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi yang juga seorang aktris, Sherina Munaf, menyerukan kebiasaan membaca buku harus disebarkan ke seluruh generasi muda Indonesia. Bagi Sherina, sudah selayaknya generasi muda memiliki kegemaran membaca buku.
"Agar generasi muda dapat memiliki pola pikir yang kritis dan bijaksana dalam menilai segala sesuatu. Tidak ada alasan untuk tidak meningkatkan kemampuan diri dan pola pikir yang kritis agar dapat menjadi individu yang cerdas, cerah, dan dapat berkontribusi secara nyata pada lingkungan sekitar," kata Sherina dalam siaran pers yang diterima republika.co.id, dikutip Rabu (28/7).
Sherina, yang juga pernah menjadi utusan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) saat ia berusia 14 tahun itu, merupakan sosok yang gemar membaca. Namun, tak dimungkiri, Sherina pun sempat merasa terintimidasi saat melihat buku tebal.
"Awalnya saya juga sering merasa terintimidasi saat melihat buku yang padat tulisan, minim visual, dan berhalaman tebal. Anggapan yang umum beredar, buku hanya dikonsumsi oleh orang-orang yang pintar," kata dia.
Namun, menurutnya, pola pikir yang demikian merupakan pola pikir yang perlu diubah. Dia berpendapat, justru orang-orang bisa menjadi pintar karena rajin belajar dan memuaskan rasa ingin tahu dengan membaca buku.
Bagi Sherina, buku lebih dari sekadar kumpulan tulisan berisi cerita ataupun informasi. Baginya, buku adalah awal dari sebuah perjalanan, di mana setiap orang dapat berjalan melaluinya untuk mengetahui lebih banyak hal sembari menyadari bahwa sejatinya kita tidak tahu akan banyak hal lainnya.
Perempuan yang kini bergabung menjadi bagian dari sebuah platform pendidikan teknologi, Zenius, menekankan pentingnya memiliki keterampilan fundamental dan pemikiran kritis. Keterampilan fundamental, kata dia, menjadi cara agar masyarakat bisa mencerna informasi dan berita secara cerdas, tidak mudah terjebak hoax, dan tetap menjadi individu yang bijak dan memiliki empati sebagai masyarakat dalam negara berdemokrasi.
Menurut dia, ada tiga hal yang penting untuk dimiliki semua orang. Pertama, rasa ingin tahu yang memotivasi diri untuk terus belajar.
Kedua, berpikir kritis yang membuat diri sendiri mempertanyakan segala informasi yang diterima. Ketiga, lanjut dia, adalah penalaran ilmiah (scientific reasoning) sebagai cara terbaik dalam memahami dunia.
"Dan setiap orang bisa mulai dari mana saja untuk mengembangkan ketiga hal tersebut,” uja Sehrina.