Rabu 28 Jul 2021 07:26 WIB

Kasus Infeksi Covid-19 Tokyo Tembus Rekor Saat Olimpiade

PM Jepang mengatakan Olimpiade belum perlu dihentikan karena kasus Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Sejumlah relawan beristirahat sambil memberikan dukungan saat pertandingan panahan Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Penyelenggaraan Olimpiade yang diselenggarakan tanpa penonton dari kalangan umum tersebut merupakan keputusan di tengah kondisi darurat COVID-19 yang sedang diberlakukan di Ibu Kota Jepang.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah relawan beristirahat sambil memberikan dukungan saat pertandingan panahan Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Penyelenggaraan Olimpiade yang diselenggarakan tanpa penonton dari kalangan umum tersebut merupakan keputusan di tengah kondisi darurat COVID-19 yang sedang diberlakukan di Ibu Kota Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kasus infeksi virus corona di Tokyo tembus rekor di hari keempat Olimpiade. Pada Selasa (27/7), ibu kota Jepang itu melaporkan 2.848 kasus infeksi yang baru, melampaui rekor sebelumnya yang sebanyak 2.520 pada bulan Januari lalu. Sehingga, total kasus infeksi di Tokyo sejak awal pandemi menjadi lebih dari 200 ribu.

Perdana Menteri Yoshihide Suga meminta masyarakat untuk menghindari kegiatan di luar rumah yang non-esensial. Tapi ia juga mengatakan Olimpiade belum perlu dihentikan.

Baca Juga

Saat ini, Tokyo berada di masa darurat level keempat yang diberlakukan sepanjang Olimpiade. Pakar mengatakan virus corona varian Delta yang lebih menular dapat menciptakan wabah selama Olimpiade yang dimulai Jumat (23/7).

Kasus infeksi di seluruh Jepang pada Senin ini bertambah 5.020 kasus. Total kasus infeksi virus corona di Jepang sejak awal pandemi menjadi 870.445 kasus dan 15.129 kasus kematian.

Kasus infeksi dan kematian virus corona di Jepang lebih rendah dibandingkan negara lain. Berdasarkan data Johns Hopkins University rata-rata kasus infeksi di Jepang 3,75 kasus per 100 ribu orang, India 2,76, Amerika Serikat 17,3 dan Inggris 53,1.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement