Rumah Kurasi Tingkatkan Standarisasi Kualitas Produk UMKM

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin

Rumah Kurasi Tingkatkan Standarisasi Kualitas Produk UMKM (ilustrasi).
Rumah Kurasi Tingkatkan Standarisasi Kualitas Produk UMKM (ilustrasi). | Foto: Antara/Prasetia Fauzani

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Rumah Kurasi yang terletak di Kediri, Selasa (27/7). Rumah Kurasi yang diresmikan diharapkan mampu meningkatkan standarisasi kualitas dan daya saing produk-produk UMKM Jawa Timur di pasar nasional maupun internasional. 

Khofifah mengatakan, Rumah Kurasi yang diluncurkan sebagai terobosan dalam pelaksanaan kurasi di era pandemi, karena berbasis digital. Meski berbasis digital, proses kurasi yang dilakukan diakuinya tak akan menghilangkan aspek-aspek kualitas pelaksanaan standar kurasi pada umumnya. 

“Melalui program rumah kurasi, UMKM Jawa Timur tidak perlu khawatir jika ingin mendapatkan sertifikat kurasi produk secara mudah, serta berkualitas, meski ditengah kebijakan pembatasan yang sedang kita hadapi,” kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan, untuk bisa memanfaatkan Rumah Kurasi ini, UMKM cukup mendaftarkan produk unggulannya secara online di www.rumahkurasi.com dan mengikuti proses kurasi. Selanjutnya para pelaku UMKM yang telah mendaftar di Rumah Kurasi ini akan difasilitasi proses kurasinya oleh kurator, asesor, dan juga instruktur yang bersertifikat.

“Program Rumah Kurasi dilaksanakan dengan fokus pada ekosistem dan kolaborasi. Hal ini terlihat dari Bank Indonesia Jawa Timur yang bekerja sama dengan Kadin serta BNSP dalam melakukan sertifikasi. Semua hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses kurasi dilakukan oleh kurator profesional,” ujarnya.

Khofifah mengaku, sebenarnya sebelum diluncurkan pun Rumah Kurasi yang ada sudah menjalankan tugaskan. Bahkan ada beberapa produk UMKM yang didampingi telah mengekspor produknya ke beberapa negara. Seperti membantu menjual keripik tempe produk UMKM ke Amerika, menjual keripik asal Malang ke Uni Emirat Arab yang rata-rata mencapai 6 ton per bulan.

Khofifah berharap, peluncuran Rumah Kurasi di Kediri akan diikuti kabupaten/ kota lainnya di Jatim, terutama di kawasan Malang Raya. Ia juga berharap Rumah Kurasi ini bisa bersinergi serta berkolaborasi dengan OPD terkait di Jawa Timur. Khususnya Dinas Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UKM se-Jawa Timur, baik dalam pengembangan kebijakan, maupun pelaksanaannya.

“Sebab UMKM ini menyumbang sebanyak 57,25 persen  dari PDRB Jawa Timur. Artinya UMKM ini tulang punggung ekonomi Jatim yang harus kita dorong dan kembangkan, terutama dalam mencarikan akses pasar produk-produk mereka,”kata Khofifah. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan, inisiasi program ini membutuhkan proses yang panjang. Ide Rumah Kurasi muncul setelah memetakan bahwa sejatinya ada pasar yang potensi untuk disasar oleh produk lokal Jatim. Namun banyak yang tidak bisa diproses karena masalah standar kualitas dan semacamnya. 

“Kendala yang sering muncul adalah karena harus ada peningkatan kualitas dan standarisasi. Kadin nanti akan jadi agregator. Nggak mungkin kita kembangan UMKM kecil tanpa agregator. Dan Rumah kurasi ini alhamdulillah satu satunya rumah kurasi di Indonesia,” kata Difi.

Terkait


Walkot Kediri Instruksikan ASN Beli Produk UMKM Bantu Isoman

Polres Sukabumi Bantu Promosi Produk UMKM Karya Putra Daerah

LPEI: 2.200 UKM Berhasil Tembus Pasar Ekspor

Bantul Rencanakan Pameran Kerajinan Bantu Produk UMKM

Presdir BCA: 90 Persen Produk di E-Commerce Impor

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark