Rabu 28 Jul 2021 09:27 WIB

Satgas Terbitkan SE Pelaku Perjalanan Selama PPKM

Dalam surat edaran ini diatur persyaratan bagi pelaku perjalanan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Warga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (22/7/2021). Sebanyak 1.500 warga mengikuti serbuan vaksin maritim secara massal yang diadakan Rumah sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr. Suekantyo Jahja Lanudal Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda tersebut dalam rangka mendukung pemerintah dalam mengendalikan pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Warga antre mengikuti vaksinasi COVID-19 di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (22/7/2021). Sebanyak 1.500 warga mengikuti serbuan vaksin maritim secara massal yang diadakan Rumah sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr. Suekantyo Jahja Lanudal Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda tersebut dalam rangka mendukung pemerintah dalam mengendalikan pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menerbitkan Surat Edaran No 16 Tahun 2021 yang mengatur ketentuan perjalanan orang dalam negeri dan berlaku efektif mulai 26 Juli 2021. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, dalam surat edaran ini diatur persyaratan bagi pelaku perjalanan baik menggunakan transportasi udara, transportasi laut, penyeberangan darat, dan pengguna kendaraan umum, pribadi, maupun kereta api.

Wiku mengatakan, bagi pengguna moda transportasi udara dari dan ke Pulau Jawa Bali dan daerah level 3 dan 4, wajib menggunakan kartu vaksin minimal dosis pertama dan hasil negatif tes PCR maksimum 2x24 jam.

“Sedangkan masyarakat yang melakukan perjalanan dari dan ke daerah dengan level 1 dan 2 hanya wajib menunjukan hasil antigen atau PCR maksimum 2x24 jam sebelum keberangkatan,” tambah Wiku saat konferensi pers.

Sedangkan untuk pengguna transportasi laut, penyeberangan darat, menggunakan kendaraan umum atau pribadi dan kereta api antar kota dari dan ke daerah dengan level 3 dan 4, wajib menunjukan sertifikat vaksin dan hasil tes negatif PCR maksimum 2x24 jam atau hasil negatif tes antigen 1x24 jam.

“Sedangkan dari dan ke daerah level 1 dan 2, maka hanya wajib menunjukan hasil tes negatif PCR maksimal 2x24 jam atau hasil negatif tes antigen 1x24 jam saja,” kata dia.

Khusus pelaku perjalanan di dalam satu wilayah aglomerasi, Wiku menyebut masyarakat hanya wajib menunjukan STRP atau surat keterangan perjalanan lainnya.

“Pelaku perjalanan di bawah usia 12 tahun dibatasi untuk sementara,” ucap Wiku.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement