Rabu 28 Jul 2021 11:41 WIB

15.037 Sekolah di Jabar Dijadikan Tempat Vaksinasi

Mobil vaksinasi disiapkan untuk memperluas cakupan vaksinasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas Satgas COVID-19 mempersiapkan ruang isolasi di ruangan kelas SMP Negeri 1 Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (26/7/2021). Pemerintah Kabupaten Ciamis menyiapkan tempat isolasi untuk pasien terpapar COVID-19 yang tersebar di 28 sekolah dengan kapasitas tempat tidur sekitar 500.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Petugas Satgas COVID-19 mempersiapkan ruang isolasi di ruangan kelas SMP Negeri 1 Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (26/7/2021). Pemerintah Kabupaten Ciamis menyiapkan tempat isolasi untuk pasien terpapar COVID-19 yang tersebar di 28 sekolah dengan kapasitas tempat tidur sekitar 500.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, kolaborasi menjadi faktor penting dalam percepatan vaksinasi Covid-19. Apabila semua pihak terlibat, mulai dari pemerintah, TNI, Polri, swasta, komunitas, sampai masyarakat, kekebalan kelompok (herd immunity) di Jabar dapat terbentuk akhir 2021. 

"Yang pertama bahwa kecepatan (vaksinasi) sekarang akan berakhir di 2027. Tapi, jika dikeroyok bersama-sama, maka tahun ini akan selesai," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam Rakor Percepatan Vaksinasi Provinsi Jabar via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa petang (27/7). 

Emil juga meminta sekolah-sekolah di Jabar, mulai dari SD, SMP, dan SMA, serta pesantren, dijadikan sentra vaksinasi Covid-19. Kemudian, mobil vaksinasi pun harus disiapkan untuk memperluas cakupan vaksinasi COVID-19. 

"Tolong semangati puskesmas-puskesmas untuk melakukan vaksinasi. Kemudian, semua tempat dimanfaatkan. Tidak hanya SMA, tetapi juga SD, SMP, dan pesantren yang memadai (untuk pelaksanaan vaksinasi) bisa didata," katanya.

Satgas Penanganan Covid-19 Jabar mencatat ada 15.037 sekolah yang dapat dijadikan sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Selain itu, pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan di 627 kecamatan. 

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jabar pada 24 Juli 2021, masyarakat Jabar yang telah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebanyak 5.371.920 orang. Adapun untuk dosis kedua sebanyak 2.427.661 orang.

Sedangkan, per 23 Juli 2021, total distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat ke Jabar sebanyak 10.401.300 dosis dengan realisasi sudah mencapai 7.799.581 dosis atau 74,98 persen dari total distribusi. 

Menurut Emil, untuk mengakselerasi vaksinasi Covid-19, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar membentuk tujuh sentra vaksinasi di enam daerah selama dua bulan. Target di setiap sentra vaksinasi mencapai 56.000 orang.

Pemerintah Daerah Provinsi Jabar pun, kata dia, sudah menyusun strategi percepatan vaksinasi Covid-19. Ada lima strategi yang sudah dibuat secara komprehensif dan penuh perhitungan. Strategi itu diharapkan dapat mempercepat pembentukan herd immunity. 

Adapun kelima strategi percepatan vaksinasi COVID-19 di Jabar, yaitu Pos Vaksin (rumah sakit, puskesmas, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan), home service, jemput bola ke area publik, drive thru, dan sentra vaksin. 

Sementara menurut Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto menuturkan, vaksinasi Covid-19 dapat dipercepat dengan mengoptimalkan fasilitas kesehatan (faskes) sebagai tempat penyuntikan vaksin. 

"Fasilitas yang ada di Jabar ini harus dimaksimalkan. Kami sendiri mempunyai 35 faskes yang bisa dimanfaatkan. Kami mempunyai target dari situ adalah 25.000 (dosis) per hari," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement