Rabu 28 Jul 2021 13:42 WIB

Ledecky Akhirnya Sabet Emas Usai Juarai Nomor Baru 1.500m

Pada dua final sebelumnya, Katie Ledecky gagal memperoleh emas.

Katie Ledecky, perenang putri dari Amerika Serikat.
Foto: AP/Petr David Josek
Katie Ledecky, perenang putri dari Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemegang rekor dunia Katie Ledecky merebut medali emas 1.500 gaya bebas putri yang baru kali dilombakan dalam Olimpiade. Ia pun memenangkan medali pertamanya dalam Olimpiade Tokyo, Rabu (28/7).

Dilansir AFP, Rabu, ini keberhasilan pertama dari tiga final renang Olimpiade Tokyo setelah pada dua final sebelumnya Ledecky gagal memperoleh emas, bahkan pada 200m gaya bebas putri, ia sama sekali tidak memperoleh medali. Kedua emas dari dua final yang sebelumnya diikuti Ledecky menjadi milik Ariarne Titmus yang menjadi rival terberat Ledecky saat ini.

Perenang Amerika Serikat itu masuk kolam renang lagi hanya 75 menit setelah penampilan kelimanya yang mengecewakan pada final 200m gaya bebas. Ia mencatat waktu 15 menit 37,34 detik di depan rekan senegaranya Erica Sullivan (15:41,41) dan Sarah Kohler dari Jerman (15:42,91). Catatan waktu itu jauh lebih lama dari rekor dunia yang dia ciptakan pada 15:20.48. Namun tetap merupakan salah satu yang tercepat yang pernah tercipta.

Ledecky sudah berkali-kali menembus waktu di bawah 15 menit 40 detik di mana hanya Lotte Friis dari Denmark yang pernah menembus batas waktu. Tapi Sullivan nyaris mendekatinya ketika menggenjot kayuhan pada 200m terakhir untuk mempersempit jarak dari rekan satu timnya yang melegenda itu pada putaran-putaran akhir.

Ledecky keluar melesat untuk memimpin setelah jarak 200 meter dan dia tidak pernah lagi bisa tersusul untuk memasukkan babak baru dalam kariernya yang berkilau prestasi. Nomor 1.500 meter putri adalah satu dari tiga nomor baru dalam program renang Olimpiade tahun ini, bersama dengan 800m bebas putra, dan estafet gaya ganti 4x100m campuran.

Ledecky yang memenangkan empat emas dan satu perak dalam Olimpiade Rio. Kini ia sudah merebut satu medali emas dan satu medali perak dalam Olimpiade Tokyo. Ia masih berpotensi menambah medali emas dari 800m gaya bebas dan nomor estafet.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement